• Minggu, 21 Desember 2025

Setahun Era Prabowo, Pemerintah Bukan Hanya Beri Stimulus Kelas Menengah

Photo Author
- Rabu, 15 Oktober 2025 | 21:07 WIB
Juru Bicara Kantor Kepresidenan untuk Urusan Ekonomi, Fithra Faisal Hastiadi, sampaikan upaya pemerintah Prabowo untuk dongkrak ekonomi. (KONTEKS.CO.ID/Ist)
Juru Bicara Kantor Kepresidenan untuk Urusan Ekonomi, Fithra Faisal Hastiadi, sampaikan upaya pemerintah Prabowo untuk dongkrak ekonomi. (KONTEKS.CO.ID/Ist)
KONTEKS.CO.ID – Juru Bicara Kantor Kepresidenan untuk Urusan Ekonomi, Fithra Faisal Hastiadi, mengatakan, pemerintah bukan hanya memberikan stimulus bagi ekonomi sektor kelas menangah.
 
"Middle class harus dibantu, ya lewat jalur stimulus, tetapi stimulus ini tidak akan bisa bertahan lama," katanya dalam diskusi "Evaluasi Setahun Ekonomi Era Prabowo: Potensi Krisis, Tantangan, dan Peluang" di Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2025.
 
Karena itu, lanjut dia, maka pemerintah menggiatkan aktor-aktor di sektor kelas menengah tersebut.
 
 
Ia menegaskan, ini lantaran pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, harus mendapat dukungan semua pihak, termasuk para pelaku ekonomi di sektor kelas menengah. 
 
"Jadi bukan hanya pemerintah, tetapi juga aktor-aktor di sektor itu. Itu yang coba dibangkitkan juga," tandasnya.
 
Menurut Fithra, untuk bisa berkembang, ke depannya maka harus bisa tumbuh di kisaran angka lebih dari 5 persen. 
 
 
"Beyond 5%. Kenapa? Karena jendela kesempatannya hanya sedikit sampai tahun 2038," katanya.
 
Ia menjelaskan, ini terkait dengan bonus demografi Indonesia. Setelah lewat bonus demografi, penduduk Indonesia mayoritas berusia tidak produktif atau tua.
 
"By the time sudah ending untuk bonus demografi sehingga kita akan menjadi tua sumber dayanya," ucap dia.
 
 
Sebelum habis bonus demografi, tantangan Indonesia adalah harus meningkatkan produktivitas melalui berbagai inovasi.
 
Ia menjelaskan, hal itu sesuai pemikiran penerima nobel ekonomi Joel Mokyr, Philippe Aghion, dan Peter Howitt, sehingga pemerintah menilai bahwa sektor kreatif yang menjadi fokus kelas menengah ini harus ditingkatkan. 

 
"Ini menjadi sektor yang memang harus dikembangkan ke depan karena demand based growth itu sudah obsolete," tandasnya.
 
"Kita sekarang sudah akan melihat bagaimana supply activities yang akan kemudian menjadi pelumas pertumbuhan ekonomi," ujarnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Setiawan Konteks

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X