Andi juga menyinggung tantangan teknis dan biaya adaptasi sistem yang mahal, yang ia ibaratkan seperti sulitnya mengubah sistem dari "bahasa Italia ke bahasa Bugis".
Kritiknya ini diperkuat dengan candaan seorang jenderal bintang tiga yang menyebut bahwa Indonesia lebih membutuhkan "kapal cadik" daripada kapal induk.
Sebuah sindiran telak mengenai ketidaksesuaian alutsista tersebut dengan realitas geografis dan strategis Indonesia.***