nasional

Selamat Ginting Ungkap Ironi Istana: Jenderal 'Penghukum' Prabowo di Kasus 98 Kini Jadi Menko Polkam

Jumat, 19 September 2025 | 04:50 WIB
Analis politik dan militer Selamat Ginting (Tangkapan Layar Youtube Total Politik)

KONTEKS.CO.ID - Sebuah ironi politik tingkat tinggi terjadi di jantung kekuasaan. Presiden Prabowo Subianto menunjuk Jenderal (Purn) TNI Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam).

Menurut pengamat militer dan politik, Selamat Ginting, langkah ini sarat dengan pesan simbolis, karena Djamari adalah salah satu tokoh kunci yang memeriksa dan mengakhiri karier militer Prabowo pascaperistiwa 1998.

Ginting mengungkap bahwa penunjukan ini bisa dibaca sebagai "hadiah" atau bentuk rekonsiliasi dari Prabowo kepada figur-figur yang pernah berseberangan dengannya di masa lalu.

Baca Juga: Pemerintah Galau soal Cukai Rokok 2026, DPR Ancam: Tarif Naik, Industri Ambyar!

Ia menyebut Djamari Chaniago sebagai salah satu perwira yang terlibat dalam proses Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang mengadili Prabowo terkait kerusuhan Mei 1998.

“Ada hadiah-hadiah bagi orang-orang yang dulu menghukum Prabowo Subianto. Orang-orang ini, termasuk Djamari Chaniago, adalah orang yang memeriksa Prabowo Subianto dalam peristiwa kerusuhan 98 dan menempatkan Prabowo harus mengakhiri karier militernya,” ungkap Selamat Ginting dalam video yang diunggah di kanal YouTube Total Politik, terlihat Kamis 18 September 2025.

Ginting mengaku mendapatkan informasi ini dari sumber terpercaya, yakni rekan seangkatan Djamari Chaniago di Akademi Militer angkatan 1971.

Baca Juga: Defisit APBN Bengkak Jadi Rp689 Triliun, Menkeu Purbaya Pasang Badan

Menurutnya, penunjukan ini menunjukkan kematangan politik Prabowo yang kini tidak lagi terbelenggu oleh dendam masa lalu.

Namun di sisi lain, ini juga bisa dilihat sebagai sebuah kalkulasi strategis untuk merangkul semua faksi dan menunjukkan citra sebagai seorang negarawan.

Langkah ini, menurut Ginting, adalah bagian dari "kalkulasi politik strategis" yang lebih besar dalam penyusunan kabinet.

Baca Juga: Kursi Menteri BUMN Masih Belum Terisi Usai Reshuffle Kabinet, Rosan Roeslani Jadi Kandidat Potensial?

Prabowo dinilai sedang membangun sebuah pemerintahan yang kokoh dengan menempatkan orang-orang yang ia percaya mampu menjalankan agenda-agendanya, terlepas dari sejarah personal mereka.

Penunjukan seorang jenderal senior yang pernah menjadi "penghukum"-nya di pos sepenting Menko Polkam adalah sinyal jelas bahwa Prabowo kini memegang kendali penuh dan siap bekerja dengan siapa pun demi stabilitas pemerintahannya. ***

Tags

Terkini