nasional

Drama PPP, Pecah Kongsi Kubu Penumbang Suharso Monoarfa, Romy Berupaya Kudeta Mardiono

Selasa, 16 September 2025 | 18:30 WIB
Tokoh PPP Syaifullah Tamliha. (KONTEKS.CO.ID/Ist)

 

KONTEKS.CO.ID – Tokoh senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Syaifullah Tamliha, mengatakan, sempat meminta Suharso Monoarfa untuk tabayun kepada Joko Widodo (Jokowi) selaku presiden kala itu.

Tamliha menyampaikan pernyataan tersebut dalam sinear siniar Akbar Faizal Uncensored dilansir pada Selasa, 16 September 2025.

Ia menyarankan demikian setelah santer beredarnya kabar Suharso mengundurkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PPP.

Baca Juga: Tamliha Sebut 5 Serangkai Bikin Turbulensi Dahsyat PPP dan Drama Penumbangan Suharso Monoarfa

"Coba Bapak minta klarifikasi dari Presiden. Apa betul Presiden Jokowi tidak suka lagi sama Bapak," ucapnya.

Tamliha juga sempat menanyakan apakah Suharso tidak mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres karena arahannya adalah agar mendukung dia dalam Pilpres.

"Masih ke Ganjar. Itu fitnah katanya," ujarnya menirukan jawaban Suharso.

Selain itu, lanjut Tamliha, Suharso juga menyampaikan telah menjalankan perintah Jokowi untuk menemui Ganjar ketika di Bali dari sekitar pukul 11 malam hingga 02.00 dini hari. 

Baca Juga: Mardiono Bahas Nasib PPP di Rapimnas

"Ya [artinya sikap PPP sejalan dengan keinginan Jokowi]," ucapnya.

Tamliha menyampaikan, sikap Jokowi masih mendukung Ganjar sebelum adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK). 

Ia menyarankan demikian karena mendengar desas-desus bahwa Jokowi tidak ingin Suharso menjadi ketum lantaran mau mencalonkan Anies Baswedan sebagai capes aspirasi umat Islam.

"Tapi [itu] kan kemudian terbantahkan karena Pak Suharso itu tetap taat dengan Presiden," ucapnya.

Halaman:

Tags

Terkini