KONTEKS.CO.ID - Larangan terhadap salah satu varian mie instan Indomie Rasa Soto Banjar Jeruk Limau Kuit di Taiwan bikin geger.
Otoritas setempat mengklaim produk itu mengandung zat etilen oksida (EtO), senyawa kimia yang dianggap berbahaya dan tidak boleh ada dalam makanan berdasarkan standar keamanan pangan Taiwan.
Melalui pernyataan resminya, BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) menyebut sudah menerima laporan dari pemerintah Taiwan.
Baca Juga: Ruth Sahanaya Gelar Konser Perjalanan 40 Tahun di Surabaya, Bakal Nyanyi Lagu Baru!
Namun, mereka menegaskan bahwa produk tersebut tidak diekspor secara resmi oleh produsen, melainkan diduga dikirim oleh pedagang atau trader tanpa sepengetahuan produsen.
“Produk tersebut bukan merupakan ekspor secara resmi dari produsen ke Taiwan. Ekspor produk diduga dilakukan oleh trader dan bukan importir resmi dari produsen,” tulis BPOM yang dilansir Selasa, 16 September 2025.
Indomie Tetap Aman di Indonesia, Sudah Punya Izin Edar
Meski muncul temuan di luar negeri, BPOM memastikan bahwa varian Indomie Soto Banjar telah memiliki izin edar resmi di Indonesia.
Baca Juga: Seteru Ferry Irwandi vs Gusti Aju Dewi: Dari Fitnah Video TNI hingga Adu Gengsi Akademik
Artinya, produk yang beredar di pasar domestik telah melalui proses pengawasan dan pengujian sesuai dengan standar keamanan pangan nasional.
“BPOM mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menyikapi informasi ini,” ujar lembaga tersebut dalam keterangan tertulis.
Sementara itu, pihak Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), anak usaha dari Indofood juga buka suara menanggapi isu yang ramai di media sosial tersebut.
Mereka menegaskan bahwa seluruh produk mie instan yang diproduksi telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan diproses di fasilitas bersertifikasi ISO 22000 atau FSSC 22000.
Baca Juga: Primetime Emmy Awards 2025: Adolescence Mendominasi, The Pitt Ungguli Favorit, Panggung Penuh Pesan
Indofood Klaim Produk Sesuai Standar Internasional
Gideon A. Putro, Sekretaris Perusahaan ICBP, menyampaikan bahwa Indofood telah mengekspor Indomie ke lebih dari 80 negara selama lebih dari 30 tahun.