Pada 1971, ia ikut mendirikan LP3ES, think tank awal yang berperan besar mendorong pembangunan alternatif di masa Orde Baru.
Nono juga sempat menjabat sebagai direktur lembaga tersebut.
Selain itu, ia pernah menjadi delegasi Indonesia di Putaran Uruguay (1994) dan tercatat sebagai anggota Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2011.
Sosoknya lekat dengan integritas dan konsistensi melawan praktik korupsi.
Dukungan dari Goenawan Mohammad
Bahkan Goenawan Mohammad, mengaku kaget mendengar kabar penetapan Nadiem sebagai tersangka.
Baca Juga: 17 Plus 8 Tuntutan Rakyat Jadi Deadline, Demo SelamatkanIndonesia Guncang DPR 5 September 2025
“Saya kenal Nadiem sejak kecil. Saya sulit percaya ia melakukan perbuatan tercela seperti korupsi."
Saat ia lulus dari Harvard, niatnya adalah mengabdikan diri. Itu bisa dipahami karena ia tumbuh dalam keluarga yang berjuang,” tulis Goenawan di akun X, Jumat, 5 September 2025.
Ia menambahkan, “Ayah Nadiem, Nono Makarim, adalah aktivis 1966, pemimpin redaksi Harian KAMI yang dikenal antikorupsi."
"Dia tak ingin Indonesia diperintah oleh apa yang disebutnya kleptokrasi. Nadiem dibesarkan dalam semangat itu.”***