KONTEKS.CO.ID - Aksi demonstrasi di Jakarta yang berujung perusakan fasilitas umum dan penjarahan kini berbuntut panjang.
Penyidik Polri berhasil menangkap sejumlah orang yang diduga terlibat dalam penghasutan dan perencanaan bom Molotov untuk membuat unjuk rasa berubah anarkis.
Polda Metro Jaya mengungkap peran enam tersangka yang diduga mendorong para pelajar dan anak-anak untuk ikut dalam kerusuhan di beberapa wilayah ibu kota.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary, menjelaskan bahwa peran keenam tersangka sangat signifikan dalam memicu bentrokan.
“Pelaku DMR ini merupakan admin akun Instagram LF yang berperan melakukan kolaborasi dengan akun lainnya menyebarkan ajakan dan penghasutan kepada pelajar melalui sejumlah tagar dan postingan untuk melakukan aksi anarkis,” kata Ade di Jakarta, Selasa 2 September 2025.
Peran Enam Tersangka Aksi Rusuh Demo Jakarta Dibeberkan Polisi
Menurut polisi, keenam tersangka terdiri dari Direktur Utama Lokataru Foundation berinisial DMR, staf Lokataru berinisial MS, serta empat lainnya yakni SH, KA, RAP, dan FL.
Baca Juga: Klarifikasi Unmul Soal Bom Molotov dan Simbol PKI: Gerakan Mahasiswa Damai, Bukan Anarkistis
Mereka berperan sebagai admin media sosial yang memanfaatkan platform untuk menyebarkan ajakan beraksi.
MS sebagai admin akun BPP atau @bpp atau Blok Politik Pelajar disebut berkolaborasi dengan akun lain menyebarkan ajakan perusakan.
SH dan KA juga terlibat dalam menghasut agar massa melakukan tindakan serupa.
Polisi menyebut, akun RAP bahkan lebih jauh dengan membuat tutorial pembuatan bom Molotov dalam siaran langsung.
“Pelaku ini juga membagikan lokasi-lokasi bom Molotov yang sudah disiapkan dan dapat diambil peserta untuk ikut aksi unjuk rasa,” ungkap Ade.