KONTEKS.CO.ID - Polisi akhirnya mengungkap sosok yang disebut-sebut sebagai otak di balik beredarnya bom molotov saat demo ricuh di depan DPR/MPR RI. Dia adalah RAP, admin Instagram yang dijuluki “Profesor R”.
RAP Dijuluki Profesor R
Kanit 2 Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Gilang Prasetya, menjelaskan RAP berperan penting dalam mengoordinasikan penyebaran bom molotov.
“Kami menemukan bahwa yang bersangkutan juga sebagai koordinator untuk menempatkan titik-titik di mana bom molotov bisa diambil. Jadi yang bersangkutan dijuluki Profesor R,” kata Gilang kepada wartawan, Selasa 2 September 2025.
Baca Juga: Terungkap Identitas Profesor R, Penyebar Bom Molotov saat Demo Ricuh di Jakarta
RAP tidak hanya menyebarkan, tetapi juga membuat video tutorial lengkap tentang cara meracik bom molotov.
Dari hasil digital forensik, ia bahkan mengatur distribusi bahan peledak rakitan kepada massa perusuh.
Enam Tersangka Penghasutan
Selain RAP, Polda Metro Jaya juga menetapkan lima tersangka lain dalam kasus dugaan penghasutan massa.
Mereka diduga menyebarkan flyer digital berisi ajakan rusuh, bahkan menawarkan uang untuk memicu partisipasi dalam aksi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menyebut flyer itu mengandung pesan provokatif.
Baca Juga: Sempat Dibilang Batal, Presiden Prabowo Tetap Terbang ke China atas Undangan Khusus Presiden Xi
“Tujuan isi flyer dan caption berupa hasutan kepada pelajar untuk jangan takut aksi dan mengajak melawan bersama, yang berujung pada kerusuhan yang mengancam jiwa dan keselamatan anak,” ujar Ade Ary.
Ajakan dan Iming-Iming Uang bagi Peserta Demo DPR
Lebih lanjut, Ade Ary mengungkap adanya ajakan lain berupa tutorial pembuatan bom molotov serta iming-iming imbalan uang.
“Ada pihak yang memberikan imbalan uang antara Rp62.500 hingga Rp200 ribu bagi anak-anak dan dewasa yang mau hadir melakukan aksi,” jelasnya.
Polisi menegaskan akan terus mendalami kemungkinan adanya jaringan lebih luas di balik aksi provokasi ini.