nasional

Prabowo Jangan Ulangi Pola Lama Jokowi yang Andalkan Buzzer, Saatnya Rangkul Media Massa yang Dipercaya Rakyat

Selasa, 2 September 2025 | 15:23 WIB
Sudah saatnya Presiden Prabowo tinggalkan buzzer era Jokowi, rangkul media massa (Foto: Biro Pers Kepresidenan)

Terkait hal itu, penelitian menunjukkan kepercayaan publik terhadap media massa ketimbang influencer.

Media Lebih Dipercaya

Berdasarkan data survei Indonesian Presidential Studies (IPS) UGM tahun 2022, sebanyak 74,4 persen publik masih percaya pada media formal, seperti televisi, radio, dan surat kabar.

Media sosial hanya mendapat kepercayaan 12,7 persen masyarakat.

Angka ini memperlihatkan jurang besar antara kredibilitas media dan influencer.

Tak pelak, fakta ini seharusnya jadi bahan pertimbangan serius bagi Presiden Prabowo untuk mengubah pola komunikasi.

Terlebih lagi, sejumlah kasus blunder politik dari influencer yang diungkap Indonesia Corruption Watch (ICW).

Pengalaman Buruk dengan Influencer

Indonesia punya banyak catatan soal blunder influencer.

ICW pun pernah mengingatkan, pada masa pandemi pemerintah sempat menggelar konser BPIP yang melibatkan artis.

Namun, acara itu justru dapat kritik tajam karena tidak peka pada situasi krisis.

Baca Juga: Adrien Rabiot Merapat ke Milan, Rekrutan Besar-Besaran Rossoneri Berlanjut

Kemudian, kampanye Omnibus Law dengan tagar “Indonesia Butuh Kerja”.

Sejumlah influencer yang ikut mempromosikan akhirnya meminta maaf karena mengaku tidak paham isi kebijakan.

Hal ini menunjukkan influencer rawan jadi alat propaganda tanpa dasar pengetahuan yang mumpuni.
sebuah penelitian internasional yang membuktikan influencer bukanlah solusi untuk digunakan sebagai melakukan agenda politik.

Riset Internasional: Influencer Bukan Solusi

Riset Pew Research Center tahun 2024 di Amerika Serikat menunjukkan, hanya 20 persen warga yang rutin mendapat berita dari influencer.

Bahkan sebagian besar influencer tidak punya latar belakang jurnalistik.

Halaman:

Tags

Terkini