KONTEKS.CO.ID – Rudi S Kamri, Executive Director dan CEO Lembaga Kajian Anak Bangsa, mengindikasikan Pemerintahan Prabowo Subianto tengah digergaji oleh internal kabinetnya sendiri.
Indikasi yang disampaikannya bukan tanpa bukti. Rudi S Kamri menyampaikannya di kanal YouTube, Anak Bangsa Channel, terlihat Senin 1 September 2025.
Pengamat politik itu mencermati mengapa eskalasi demonstrasi pada tanggal 25 Agustus dan berlanjut hingga 28, 29, hingga 30 Agustus 2025 masih terus berlanjut. Begitu pun dengan tuntutan dalam aksi demo.
Baca Juga: KPK Juga Panggil 4 Saksi Selain Yaqut Cholil Qoumas, Ada Ketum Kesthuri
“Dan kalau kita cermati, saya berdiskusi dengan teman-teman aktivis termasuk aktivis mahasiswa, tuntutannya sudah bergeser dari tuntutan terhadap tunjangan anggota DPR menjadi tuntutnya ke mana-mana. Ya tidak karu-karuan,” tandas Rudi.
“Yang terjadi sekarang justru masuk ke wilayah terbunuhnya Affan (Kurniawan). Saya kok menduga ini ada aktor yang menunggangi demonstrasi atau momentum kemarahan rakyat kepada anggota DPR ini,” tuturnya.
Dirinya mendapatkan informasi yang perlu diklarifikasi lagi. Yakni ada beberapa orang yang dibayar untuk menjarah, dibayar untuk memprovokasi, dibayar untuk melakukan kegiatan anarkis.
Rudi yakin yang melakukan anarkisme itu bukan mahasiswa, bukan buruh, bukan juga para pendemo rakyat murni. Tetapi para provokator tersebut. Karena itu, ia memohon agar Presiden Prabowo melakukan penyelidikan.
“Presiden mempunyai tools yang sangat banyak. Ada Badan Intelijen Negara, ada Badan Intelijen TNI Bais, ada Badan Intelkan. Berikan masukan kepada Presiden,” ujar mantan loyalis Jokowi tersebut.
Pertanyaan yang muncul, siapa aktor intelektual yang memainkan peran memprovokasi masyarakat ini? Ia pun mempunyai pikiran yang agak jauh terkait teori konspiratif.
“Jangan-jangan ini Presiden Prabowo sedang disabotase oleh siapa? Oleh para pembantu-pembantunya (menteri Kabinet Merah Putih) sendiri, oleh orang-orang terdekatnya, oleh orang-orang yang berkelindan dalam koalisi itu sendiri untuk melemahkan posisi Presiden Prabowo?” katanya berasumsi.
Rudi pun membeberkan sejumlah indikasi yang menguatkan dugaannya itu. Mulai dari beras yang sulit didapat hingga pajak naik di saat rakyat sulit.
Baca Juga: Desta Ingatkan Prabowo Jawab 17 Plus 8 Tuntutan Rakyat: Dulu Pilih Bapak karena Ada Harapan