nasional

Kemendagri Ungkap Risiko Kerugian Hingga Tak Layak Konsumsi Efek Menggunungnya Stok Beras Bulog

Selasa, 19 Agustus 2025 | 14:49 WIB
Kemendagri soal risiko kerugian banyaknya stok beras di gudang Bulog (Foto: X.com/PerumBULOG)

 

KONTEKS.CO.ID - Stok beras di gudang Perum Bulog yang dinilai perlu segera disalurkan mendapat sorotan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir mengatakan, apabila penyaluran terus berjalan lambat maka negara berpotensi mengalami kerugian besar.

Dijelaskan Tomsi, penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh Bulog masih tergolong sangat rendah.

Baca Juga: Pacaran Beneran atau Settingan? Lucinta Luna Makin Mesra Gandeng Kenji Hans, Bikin Publik Makin Kepo

Padahal, kata dia, keterlambatan distribusi bisa memicu harga beras di pasaran semakin naik.

"Kalau beras tidak disalurkan, atau disalurkan lambat, dampaknya harga beras jadi naik. Kita belum bisa menurunkannya,” kata Tomsi dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2025 yang disiarkan YouTube resmi Kemendagri, pada Selasa, 19 Agustus 2025.

Tak hanya menyebabkan harga pangan naik, lambatnya distribusi beras juga bisa merugikan negara.

Baca Juga: Polisi Terus Geber Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Jurnalis hingga YouTuber Diperiksa Hari Ini

Lantaran itu, Tomsi mengingatkan beras merupakan komoditas yang mudah rusak dan mengalami penurunan mutu jika terlalu lama disimpan.

"Beras ini ada masa simpannya. Kalau kelamaan di gudang bisa rusak, harganya turun, bahkan harus dibuang. Itu jelas akan merugikan negara,” ungkapnya.

Sebagai informasi, program SPHP telah dijalankan mulai Juli hingga Desember 2025, dengan target penyaluran sebesar 1,3 juta ton beras.

Dengan hitungan itu, Bulog seharusnya menyalurkan sekitar 216.000 ton per bulan atau setara 7.100 ton per hari.

Baca Juga: Telkom Digistar Class Intern Batch 1 Sukses Cetak 230 Talenta Digital Masa Depan

Namun, data Bulog menunjukkan realisasi penyaluran SPHP baru mencapai 38.111 ton. Angka ini setara hanya 2,94 persen dari target yang seharusnya.

Halaman:

Tags

Terkini