KONTEKS.CO.ID - Sebanyak 30 orang masih dalam pencarian usai insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Kelas A Surabaya, Didit Arie Ristandy, menyatakan pencarian kembali dilanjutkan Jumat 4 Juli 2025 dengan mengerahkan tiga tim.
“Tim pertama terdiri dari satuan udara yang mengoperasikan helikopter milik Basarnas dan Polri,” Didit dalam wawancara yang didengarkan di RRI Pro 3, Jumat pagi.
“Tim kedua merupakan unit laut dengan kapal dari Basarnas, KPLP, dan Polri.”
Baca Juga: Cerita Korban Selamat Kapal Tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali
“Sedangkan tim ketiga berasal dari unsur darat, termasuk kepolisian, yang bertugas menyisir garis pantai di sekitar lokasi kejadian,” katanya.
Pencarian juga diperluas ke arah selatan, mengingat kemungkinan kapal telah terbawa arus kuat menuju wilayah tersebut.
“Ada indikasi kapal terseret ke arah selatan perairan Selat Bali,” ujarnya.
Kondisi cuaca masih menjadi tantangan dalam proses evakuasi.
Baca Juga: Enam Korban Tewas Kapal Tenggelam di Selat Bali Diserahkan kepada Keluarga
Menurut Didit, prakiraan BMKG menunjukkan potensi hujan dan gelombang laut setinggi 1 hingga 2 meter yang bisa menghambat operasi pencarian.
Data terakhir menyebutkan kapal mengangkut total 65 orang yang terdiri dari 53 penumpang dan 12 awak kapal.
Hingga Kamis malam, enam korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan 29 lainnya berhasil selamat.
Baca Juga: Kemenhub: KMP Tunu Pratama Jaya Alami Kondisi Distress Sebelum Tenggelam di Selat Bali