KONTEKS.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto memerintahkan langkah cepat menangani musibah kapal tenggelam KMP Tunu Pratama di Selat Bali, Rabu 2 Juli 2025 tengah malam.
Instruksi tersebut diberikan Presiden saat berada di Mekkah, Arab Saudi, menjelang pelaksanaan ibadah umrah.
Informasi mengenai insiden itu disampaikan Presiden melalui Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
“Presiden menerima laporan mengenai insiden tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama akibat cuaca buruk,” bunyi pernyataan Seskab Teddy secara tertulis.
Baca Juga: Kapal Penyeberangan Tenggelam di Selat Bali, 65 Orang dan 22 Kendaraan Belum Ditemukan
“Kapal diketahui berangkat dari Pelabuhan Ketapang pada Rabu malam,” tambah Seskab.
Teddy menyebutkan meski sedang berada di luar negeri, Presiden tetap memantau situasi dalam negeri dan segera memberikan arahan.
Fokus utama Presiden adalah penyelamatan korban secepat mungkin.
Baca Juga: Profil Selat Bali, Jalur Vital Kapal Penyeberangan Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk
“Dari Tanah Suci, Presiden langsung menginstruksikan Basarnas dan instansi terkait untuk melakukan langkah tanggap darurat,” tulisnya.
“Prioritas utama adalah mengevakuasi para penumpang dan awak kapal,” ditambahkan Seskab.
KMP Tunu Pratama Jaya diketahui lepas jangkar dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk pada pukul 22.56 WIB.
Sekitar pukul 00.16 Wita atau Kamis dini hari kru kapal mengirimkan permintaan bantuan, sebelum akhirnya kapal mengalami mati listrik (blackout) tiga menit kemudian.***
Artikel Terkait
Nikmati Keindahan Teluk Gilimanuk dan Wisata Lainnya Dekat Pelabuhan Gilimanuk, Bali
4 Kegiatan Wisata Seru di Gili Ketapang untuk Liburan yang Tak Terlupakan!
AWT Banyuwangi Resmi Dibuka, Pengunjung Membeludak Nikmati Panorama Menawan Ijen dan Selat Bali
Empat Penumpang Kapal Tenggelam di Selat Bali Ditemukan Selamat, SAR Terus Melakukan Pencarian