nasional

Mentan Amran Bongkar Dugaan Penipuan Beras, Rakyat Bisa Tekor Rp99 Triliun Sia-sia

Jumat, 27 Juni 2025 | 08:00 WIB
Beras BULOG (iStock)

KONTEKS.CO.ID - Pemerintah mengungkap skandal besar di balik melonjaknya harga beras.

Investigasi gabungan yang dipimpin Menteri Pertanian Amran Sulaiman menemukan berbagai modus manipulasi yang dilakukan oknum produsen dan pedagang.

Praktik ini ditaksir berpotensi merugikan konsumen hingga Rp99 triliun. “Kami menemukan anomali. Harga di penggilingan turun, tapi harga di konsumen justru naik. Setelah dicek, mutu dan isi tidak sesuai, bahkan dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET),” kata Amran dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis 26 Juni 2025.

Baca Juga: KPK Geledah Kantor BRI, Wakil Dirut Catur Budi Harto Diperiksa

Investigasi Ungkap Pelanggaran Massal

Investigasi dilakukan oleh Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, dan Satgas Pangan Polri pada 6–23 Juni 2025. Pemeriksaan mencakup 268 sampel beras dari 212 merek yang tersebar di 10 provinsi.

Hasilnya mengejutkan: 80% beras yang beredar tidak memenuhi standar mutu sesuai Peraturan Menteri Pertanian No. 31 Tahun 2017.

Tim fokus meneliti parameter teknis seperti kadar air, persentase beras kepala, derajat sosoh, hingga kesesuaian berat dan label harga.

Baca Juga: Beredar Kabar Rudi Darmoko Bakal Jabat Kepala BNPT, Persiapan Menuju Kursi Kapolri?

Ini Lima Modus Kecurangan yang Ditemukan:

  1. Beras SPHP dikemas ulang dan dijual sebagai beras premium.
    – Padahal beras SPHP dirancang untuk stabilisasi harga agar terjangkau rakyat.

  2. Penggunaan merek tidak teregistrasi (PSAT).

  3. Pengurangan isi kemasan dari jumlah yang tercantum.

  4. Penurunan kualitas beras secara sistematis.

  5. Manipulasi harga: dijual melebihi HET.

  6. “Beras yang dijual tidak sesuai mutu dan tidak sesuai HET. Ini bentuk ketidakadilan kepada rakyat,” tegas Amran.

Halaman:

Tags

Terkini