"Itu kritikan salah sasaran. Tambang itu sudah mendapatkan izin jauh hari sebelum Menteri Bahlil menjabat sebagai menteri," kata Sarmuji kepada wartawan, Minggu 8 Juni 2025.
Menurut Sarmuji, Bahlil telah menjalankan langkah yang tepat untuk mengatasi polemik tambang yang merusak lingkungan Raja Ampat ini.
Bahkan, dia menyebut hanya Bahlil satu-satunya menteri yang langsung datang ke lokasi untuk memeriksa bisnis tambang di Tanah Cenderawasih tersebut.
Baca Juga: Alasan KPK Belum Panggil Ridwan Kamil dalam Kasus bank bjb
"Justru begitu ada masalah, Menteri ESDM langsung menghentikan sementara sembari melakukan evaluasi. Bahkan dia satu-satunya menteri yang turun langsung, padahal masalah ini sebenarnya lintas kementerian," katanya.
Sarmuji menduga, kritik kepada Bahlil bentuk serangan balik pihak yang dirugikan oleh kebijakan pencabutan izin tambang.
"Bisa jadi ini serangan balik pihak yang dirugikan oleh kebijakan menteri yang pro rakyat seperti pencabutan IUP yang ditelantarkan dan peningkatan lifting migas yang mengancam mengganggu impor," sebutnya.***