KONTEKS.CO.ID - Upaya menjadikan Marsinah sebagai pahlawan nasional kini mulai menunjukkan titik terang.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengonfirmasi bahwa proses pengusulan aktivis buruh tersebut telah dimulai dari daerah asalnya di Nganjuk, Jawa Timur.
Marsinah adalah simbol perjuangan kaum buruh Indonesia yang dikenal karena keberaniannya membela hak-hak pekerja pada masa Orde Baru.
Ia meninggal secara tragis pada Mei 1993 setelah sebelumnya diculik usai memimpin aksi mogok kerja dan menuntut kenaikan upah serta hak dasar pekerja di pabrik tempatnya bekerja.
Menurut Gus Ipul, pengusulan Marsinah sebagai pahlawan nasional merupakan inisiatif masyarakat dan kalangan buruh yang mengenang jasanya.
Proses ini, jelasnya, harus dimulai dari tingkat lokal melalui tim gelar pahlawan di tingkat kota/kabupaten, kemudian ke provinsi, dan akhirnya ke pemerintah pusat.
Baca Juga: Menkop Budi Arie Mendadak Datangi KPK, Komisi Antirasuah Ungkap Agenda Ini
“Sudah mulai diproses di Nganjuk. Karena dia dari Nganjuk, Jawa Timur,” ujar Gus Ipul di Kompleks Parlemen, Selasa, 20 Mei 2025.
Ia menambahkan, meskipun mendapat dukungan dari tokoh nasional seperti Presiden Prabowo Subianto, proses pengusulan tidak bisa dipercepat karena memerlukan kajian mendalam, kelengkapan dokumen, serta persetujuan dari Dewan Gelar Pahlawan.
Presiden Prabowo Subianto sendiri menyatakan dukungan atas usulan agar Marsinah mendapat gelar pahlawan nasional.
Dalam pidatonya pada Hari Buruh 2025 di Monas, Prabowo menyebut nama Marsinah sebagai figur yang diusulkan oleh para pemimpin serikat pekerja.
“Kalau seluruh pimpinan buruh sepakat, saya akan mendukung penuh Marsinah jadi pahlawan nasional,” tegas Prabowo.