KONTEKS.CO.ID - Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) menggelar halal bihalal bersama Presiden Prabowo Subianto dan keluarga besar purnawirawan TNI-Polri.
Plt Ketua Umum PPAD, Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak, menjelaskan alasan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tak diundang dalam acara tersebut.
Keluarga besar purnawirawan TNI hanya mengundang Presiden Prabowo Subianto karena juga merupakan purnawirawan TNI dan saat ini panglima tertinggi TNI.
Baca Juga: KOSTCON 2025 Hadirkan Penyanyi OST K-Drama di Jakarta, Catat Tanggal dan Segera WAR Tiketnya!
"Ini kan purnawirawan dan keluarga besar tentara, contohnya seperti Sri Sultan Hamengkubuwono, itu keluarga besar tentara," kata Komaruddin Simanjuntak.
Sementara Gibran tidak berasal dari lingkungan TNI, "Makanya di paparan saya tadi, Sri Sultan Hamengkubuwono ke X, bukan gubernur, karena beliau keluarga besar tentara," ujarnya usai acara halal bihalal di Balai Kartini, Jakarta pada Selasa, 6 Mei 2025.
Namun Komaruddin menyampaikan, tak ada pembahasan mengenai pemakzulan Gibran di acara halal bihalal yang dihadiri lebih dari 1.000 orang itu.
"Bahwa acara ini halal bihalal yang tiap tahunnya dilaksanakan oleh purnawirawan, kalau tahun kemarin ada di Balai Sudirman, tahun ini di Balai Kartini," ucapnya.
Komaruddin pun menegaskan keputusan tidak mengundang Wapres Gibran tidak ada kaitannya sama sekali dengan isu pemakzulan Gibran.
Kendati, sejumlah purnawirawan TNI menyuarakan pemakzulan Gibran, tetapi kegiatan halalbihalal TNI ini tidak ada hubungannya dengan isu tersebut.
Selain itu, organisasi purnawirawan TNI juga tidak membahas isu pemakzulan, "Jadi tidak ada dikaitkan dengan respons delapan pernyataan purnawirawan. Kegiatan ini murni halal bihalal," tegasnya.
Baca Juga: Prabowo Jabat Erat Bill Gates di Istana Merdeka: Sudah Lama Beliau Minta Ketemu
Terkait dengan Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang mendesak pemakzulan Gibran, Komaruddin menilai hal itu merupakan bentuk demokrasi setiap warga negara.
"Itu kan senior-senior saya, jadi secara demokrasi waja-wajar saja, mereka sudah berbuat untuk bangsa ini juga, ingin membangun bangsa ini, itu respons mereka."