• Senin, 22 Desember 2025

Ray Rangkuti Heran Citra Positif KPK Naik, Padahal Hanya Lakukan Pekerjaan Politik

Photo Author
- Minggu, 26 Januari 2025 | 11:57 WIB
Direktur Lima Indonesia, Ray Rangkuti mengatakan bahwa putusan Mahkamah Agung (MA) sangat subjektif.
Direktur Lima Indonesia, Ray Rangkuti mengatakan bahwa putusan Mahkamah Agung (MA) sangat subjektif.

 


KONTEKS.CO.ID - Direktur Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti, yakin bahwa peningkatan citra Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak sesuai dengan faktanya.

Menurut Ray Rangkuti, kerja KPK saat ini masih jauh dari yang diharapkan masyarakat.

KPK dia nilai lebih banyak menyentuh kasus politik dibanding kasus besar dengan kerugian negara yang juga besar.

“Anggota KPK yang sekarang ini belum kerja maksimal, kok tiba-tiba tingkat kepuasan dan kepercayaan meningkat drastis,” kata Ray pada Minggu, 26 Januari 2025.

Baca Juga: Serangga dan Ulat Sagu Sumber Protein Tinggi, Seberapa Aman Jadi Menu Makan Bergizi Gratis

Menurut Ray Rangkuti, wajar bila hasil survei Litbang Kompas terkait citra positif KPK menuai polemik dan dipertanyakan para pengamat hukum dan pengamat politik.

Menurutnya, KPK saat ini lebih tampak melakukan pekerjaan politik dengan dalih pengungkapan kasus hukum.

Sejumlah kasus yang dikejar KPK saat ini lebih bernuansa politik, seperti kasus Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Bahkan dia mengibaratkan kalau wajah KPK saat ini adalah KPK politik. Bukan KPK yang tegak lurus bekerja pada pendekatan hukum.

Baca Juga: Serangga dan Ulat Sagu Jadi Menu MBG, Begini Penjelasan Badan Gizi Nasional

“Jadi kalau tiba-tiba meningkat kepercayaan kepada KPK, saya juga angkat tangan. Saya tidak paham bagaimana menjelaskan hal ini,” ujar Ray.

Pada konteks pemberantasan hukum, Ray Rangkuti menilai Kejaksaan Agung (Kejagung) lebih baik dan berani mengungkap kasus-kasus besar dengan kerugian negara besar.

Dicontohkan Ray, KPK saat ini bahkan belum mengungkap kasus korupsi dengan kerugian negara lebih dari Rp10 miliar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X