Hal yang Bikin Hasto Kristiyanto Percaya Diri Diperiksa KPK: Kalimat Sakti Soekarno dan 1.000 Pengacara

KONTEKS.CO.ID -  Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku siap untuk diperiksa KPK sebagai tersangka terkait dugaan kasus suap dan perintangan penyidikan Harun Masiku.

Pada Senin, 13 Januari 2025, Hasto terlihat percaya diri saat melangkahkan kaki ke KPK RI.

Hasto Kristiyanto menyebut 2 hal ini yang membuatnya percaya diri untuk menghadapi kasus hukum dugaan suap pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) Anggota DPR RI 2019-2024 dan perintangan penyidikan Harun Masiku.

Baca Juga: The Trauma Code: Heroes on Call, Drama Medis Terbaru Adaptasi dari Webtoon Populer Akan Tayang Januari 2025

Kalimat Sakti Soekarno

Sebelum diperiksa Hasto menyinggung terkait ajaran Megawati Soekarnoputri dan Soekarno Hatta (Bung Karno) yang mengajarkan bahwa perjuangan perlu pengorbanan.

Hasto mengutip kalimat sakti seperti yang diajarkan oleh Bung Karno dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yaitu perjuangan memerlukan pengorbanan dalam mewujudkan cita-cita.

"Itulah yang diajarkan kepada kami sehingga kami hadir dengan penuh tanggung jawab dan siap mengikuti seluruh proses hukum," ujarnya.

Baca Juga: Profil Sandy Permana plus Kronologi Pemain Serial Mak Lampir yang Tewas Ditusuk di Dekat Rumahnya

1.000 Pengacara

Ketua DPP PDIP bidang Reformasi Sistem Hukum, Ronny Talapessy mengatakan pihaknya akan mempersiapkan langkah hukum untuk mendampingi Hasto Kristiyanto.

Ia mengatakan ada sekitar 1000 pengacara yang siap mendampingi Sekjend PDIP tersebut.

"1.000 pengacara yang mendampingi Mas Hasto. Dari berbagai organisasi advokat, dan badan bantuan hukum advokasi rakyat PDIP se-Indonesia," tegas Ronny.

Para pengacara ini sebagian hadir dan menunggu pemeriksaan Hasto di luar markas KPK dengan mengenakan kemeja batik lengan panjang.

Baca Juga: Nonton Rented in Finland Episode 4: Lee Je Hoon, Cha Eun Woo, dan Kwak Dong Yeon Ikutan Yoga Rusa

Ronny menegaskan bahwa tidak ada satu buktipun yang mengaitkan Hasto Kristiyanto dengan Harun Masiku. 

"Di fakta persidangan sudah sangat jelas bahwa uang itu dari Harun Masiku. Seharusnya kita menghormati putusan pengadilan yang sudah inkrah dan itu harus kita hargai bersama, sudah diputuskan oleh hakim," kata Ronny.

"Karena di pengadilan lah tempat kita menguji benar tidak atau fakta-fakta terkait sesuatu kasus tertentu," tegas Ronny.***