Reni Yanita, Dirjen Insutri Kecil, Menengah, dan Aneka di Kemenperin berujar, "Jauh-jauh, deh, dari situ." Dia mengaku perasaannya selalu terngiang agar tidak masuk lagi ke Rutan KPK. "Amit-amit, jangan sampai ke sana, siapa pun dia," katanya.
Kunjungan ke Rutan KPK selalu menjadi agenda rutin setiap kali penyelenggaraan PAKU Integritas. Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK Dian Novianthi mengatakan bahwa ini adalah salah satu metode pembelajaran yang penting, yaitu experiential learning.
Peserta PAKU Integritas diajak untuk merasakan kondisi di rutan yang berbanding terbalik dengan kenyamanan hidupnya sebagai pejabat saat ini. Harapannya, pengalaman ini dapat memberikan gambaran mengenai ganjaran apa yang terjadi jika korupsi, sehingga mereka akan menjauhinya.
"Dengan mengalami sendiri, mereka akan tersentuh emosionalnya, bukan hanya kognisinya. Kami berharap akan adanya perubahan perilaku setelah dari situ," kata Dian.
Materi Integritas
Selain experiental learning di dalam rutan, para peserta PAKU Integritas juga mendapatkan berbagai materi untuk memperkuat integritas dan sikap antikorupsi mereka. Narasumber yang dihadirkan antara lain pendiri Rumah Perubahan Prof Rhenald Kasali, eks komisioner KPK Erry Riyana Hardjapamekas, dan motivator ESQ Ary Ginanjar Agustian.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Dody Widodo mengatakan, materi dan pengalaman yang dihadirkan dalam Paku Integritas berhasil membuka matanya. Dody yang akan pensiun 10 bulan lagi berharap sisa pengabdiannya sebagai ASN bisa lancar, tanpa harus berurusan dengan kasus korupsi.
"Menakutkan sekali, amit-amit jabang bayi (masuk lagi ke rutan KPK). Saya mendapatkan insight baru. Walau sudah 34 tahun jadi ASN, hari ini saya benar-benar mengerti mengenai integritas, khususnya menjaga diri agar tidak korupsi," kata Doddy.