M Iqbal (16), korban lainnya mengalami pendarahan dalam mata serta luka-luka di kaki dan pinggang akibat terinjak-injak.
“Sementara Ahmad Afiq Aqli asal Jember masih dirawat dengan mata merah, kaki dan tangan patah. Semua gara-gara gas air mata,” ujarnya.
Hingga kini, lanjut unggahan @nataliamwijanto, total korban 705 orang terdiri dari korban meninggal dunia 130 orang, luka 575 orang.
“Korban luka terbagi ke dalam tiga kategori, luka ringan sebanyak 5067 orang, luka sedang 45 orang, dan luka berat sebanyak 23 orang. Sementara korban yang masih menjalani rawat inap 36 orang,” kata dia.
Para korban luka harus menjalani perawatan intensif. Bukan cuma soal luka jasmani, tapi juga luka rohani. Trauma healing menjadi salah satu yang menghantui.
“Karena itu, pihak-pihak terkait harus memberikan perhatian khusus. Karena mereka korban hidup pastinya akan mengalami guncangan psikologis yang perlu pendampingan agar bisa menjalani hidup dengan normal,” tutupnya mengakhiri dengan tanda pagar #salamsatuduka #salamsatujiwa
Lantas bagaimana bahayanya penggunaan gas air mata yang telah kedaluawarsa itu?