“Sudah seminggu, seperti inilah kondisi saat ini beberapa korban #TragediKanjuruhan,” tulisnya, yang diunggah pada Minggu 9 Oktober 2022.
“Pendarahan dalam mata, sesak, batuk-batuk, cidera hingga ada korban yang Retina matanya sampai detik ini tak ada warna putihnya. TGIPF: Semua gara-gara gas air mata,” tulisnya disertai tanda pagar #USUTTUNTAS
Akun Twitter @nataliamwijanto mengunggah tulisan mengenai korban gas air mata di Kanjuruhan, pada Minggu 9 Oktober 2022, yang ditulis berdasar sumber SOS (Save Our Soccer).
“Sabtu, 8 Oktober 2022, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) mengunjungi sejumlah korban luka #TragediKanjuruhan baik berat, sedang, dan ringan,” tulisnya.
Korban pertama yang dikunjungi bernama Fabianca Cheendy Nisa (14) yang mengalami pendarahan dalam mata, sesak nafas dan batuk-batuk.
“Retina matanya sampai detik ini tidak ada warna putihnya,” ujarnya.
Lalu, korban lainnya dua bersaudara, Rafi Atta Dzia’ul Hamdi (14) dan kakaknya Yuspita Nuraini (25).
“Sang adik mengalami pendarahan dalam mata dan kakaknya sampai detik ini dan sesak nafas,” katanya.