“Yang kami khawatirkan sebelum pertandingan adalah pencopet, tapi itu normal,” kata Elmiati, yang putri sulungnya tinggal di rumah. “Karena tidak akan ada suporter Persebaya Surabaya (saingan berat Arema), kami tidak berpikir itu akan menjadi huru-hara, makanya kami menantikan untuk nonton bareng. Namun saat pertandingan usai, suporter masuk ke lapangan, dan kemudian datanglah tragedi, apalagi setelah gas air mata ditembakkan ke mana-mana.”
Baca juga:
Anak-anak yang Nonton Pertandingan Bola dan Tidak Pernah Pulang Lagi (1)
Pergi ke Kanjuruhan Kondisi Sehat, Pulang Tanpa Kehidupan (2)
Adegan Pembantaian Keluarga di Stadion Kanjuruhan (3)
Mereka Korban Kanjuruhan yang Tak Masuk Catatan Resmi (4)
Malam Damai di Kanjuruhan Jadi Malam Berdarah (5)