• Minggu, 21 Desember 2025

Kementerian UMKM Ajak UMKM dan Platform Digital Optimalkan Potensi Ekonomi Nasional

Photo Author
- Jumat, 19 Desember 2025 | 20:11 WIB
Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana.
Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana.

Temmy menegaskan bahwa penguatan pasar domestik merupakan kunci menjaga keberlanjutan usaha pengusaha UMKM. Dengan langkah-langkah strategis yang tepat, pasar dalam negeri diyakini dapat dikuasai oleh produk lokal yang berkualitas dan berdaya saing.

Saat ini, tercatat sebanyak 122,102 juta pengusaha UMKM telah terdaftar di berbagai platform e-commerce. Sementara itu, jumlah mitra pengemudi ojek online mencapai 9,65 juta orang, dengan sekitar 2,55 juta mitra aktif setiap hari mendukung mobilitas masyarakat.

Angka tersebut menunjukkan kuatnya keinginan pelaku ekosistem digital, termasuk pengemudi ojek online, untuk berkembang dan bersaing di era ekonomi digital.

Temmy menekankan peran strategis pengemudi ojek online sebagai penghubung antara penjual dan konsumen dalam ekosistem e-commerce.

Baca Juga: Ammar Zoni Bongkar Dugaan Kekerasan Saat Pemeriksaan: Disetrum, Dipukul, hingga Minta CCTV Dibuka

Keberadaan penjual, kurir, dan pengguna yang saling terhubung dinilai membentuk ekosistem digital yang utuh dan saling menguatkan.

Kementerian UMKM terus mempercepat transformasi digital pengusaha UMKM melalui pendataan yang terintegrasi, fasilitasi kemudahan pengurusan legalitas usaha, serta dorongan agar semakin banyak UMKM masuk ke ranah digital.

Sinergi lintas pemangku kepentingan dipandang penting untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital demi pengembangan usaha dan peningkatan kesejahteraan pengusaha UMKM.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, Grab Indonesia menyelenggarakan program Kolaborasi Nyata untuk Masa Depan (Kota Masa Depan) guna mendukung transformasi digital pengusaha UMKM.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Bongkar Pabrik Uang Palsu USD dan SGD, Dua Tersangka Ditangkap

Chief Executive Officer Grab Indonesia, Neneng Goenadi, menyampaikan bahwa program Kota Masa Depan telah mendampingi lebih dari 200.000 pengusaha UMKM di 16 kota di Indonesia melalui pendampingan intensif selama empat bulan.

“Pendampingan mencakup digitalisasi usaha, pelatihan pemasaran, serta penerapan praktik terbaik untuk pengembangan bisnis berkelanjutan,” katanya.

Neneng menambahkan, Kudus menjadi kota ke-17 dalam rangkaian program Kota Masa Depan karena memiliki karakter industri padat karya yang kuat dan menopang banyak keluarga, serta potensi kuliner lokal yang kaya dan berakar pada budaya daerah.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X