KONTEKS.CO.ID – Tim SAR terus mencari 212 orang hilang atau belum ditemukan pascabencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar). Fokus pencarian di beberapa titik.
"Operasi pencarian di bawah Basarnas memfokuskan beberapa sektor di setiap wilayah," kata Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB pada Minggu malam, 14 Desember 2025.
Ia merinci, pencarian sebanyak 32 orang di Aceh difokuskan di 6 kabupaten meliputi Bener Meriah 14 orang, Aceh Utara 6 orang, Aceh Tengah 4 orang, Bireuen 4 orang, dan sisanya di Aceh Tamiang dan Nagan Raya.
Baca Juga: Korban Bencana Sumatera Terancam Mati Kelaparan, Prabowo Harus Segera Tetapkan Bencana Nasional
Sedangkan di wilayah Sumut, total korban hilang yang tengah dicari sebanyak 90 orang. Pencarian dilalukan di 4 sektor, di antaranya Tapanuli Tengah 2 sektor, yakni di Kec Sukabangun dan Aloban Bair. Total orang hilang sebanyak 56.
Kemudiam di Tapanuli Selatan 1 sektor yakni di Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru. Total korban hilang sejumlah 30 orang.
"Kota Sibolga 1 sektor, Pancuran Gerobak, Kecamatan Sibolga Kota, 1 orang hilang. Masa berakhir operasi akan dibahas 15 Desember 2025," ujar Abdul Muhari.
Terakhir di wilayah Provinsi Sumbar sebanyak 90 orang masih hilang. Operasi pemcarian di 5 sektor, yakni di Kabupaten Agam sebanyak 2 sektor di Kecamatan Malalak dan Palembayan dengan jumlah 53 orang hilang.
Berikutnya di Kota Padang Panjang di 1 sektor, yakni Aliran Sungai Batang Anai sebanyak 32 orang hilang.
Selanjutnya di Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 1 sektor, yakni di Aliran Sungai Batang Anai sebayak 1 orang hilang. Adapun di Kabupaten Tanah Datar 1 sektor yakni Aliran Sungai Batang Anai.
"Belum dilakukan pembahasan batas waktu pengakhiran pencarian [di wilayah Sumbar]," katanya.
Sementara itu, lanjut Abdul Muhari, jumlah warga yang mengungsi akibat bencana di tiga daerah di atas total 624.670 jiwa. Pospenas mencatat terjadi penurunan jumlah pengungsi dari hari sebelumnya, Sabu, 13 Desember 2025.
Misalnya di wilayah Aceh Utara, kata dia, jumlah pengungsi mengalami penurunan signifikan dari hari ke hari. Namun demikian, mereka yang pindah ke pengungsian mandiri, seperti ke rumah keluarga atau kerabat ini masih tercatat sebagai pengungsi.
"Mereka tetap didukung dengan bantuan makanan karena masih dikategorikan sebagai pengungsi mandiri," katanya.
Merespons bencana tiga provinsi di Sumatra, Pemerintah Pusat melalui Kementerian dan lembaga terus bekerja sama untuk membantu dalam penanganan darurat dan pemulihan masyarakat terdampak.
"Tak hanya itu, dukungan sumber daya berbagai pihak yang terwadahi dalam klaster nasional membantu dan mempercepat pemulihan pascabencana," ucapnya.***
Artikel Terkait
Posko Nasional untuk Sumatera Desak Prabowo Segera Tetapkan Bencana Nasional
Korban Bencana Sumatera Terancam Mati Kelaparan, Prabowo Harus Segera Tetapkan Bencana Nasional
Busyro Muqoddas: Tragedi Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar Gegara Kebijakan Negara
Jessica Mila: Bencana Harus Menjadi Pengingat untuk Selalu Jaga Alam
Posko Nasional: Negara Respons Bencana di Sumatera Dengan Isu Politik