KONTEKS.CO.ID – Lima daerah sempat dikepung banjir setelah peristiwa bencana banjir dan longsor yang menerjang Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari di Jakarta, Jumat, 12 Desember 2025, menyampaikan, kelima daerah tersebut yakni Kampar, Jember, Bantaeng, Sambas, dan Tanah Laut.
Ia menjelaskan, data tersebut berdasarkan laporan kejadian bencana yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (PUSDALOPS) BNPB sejak Rabu-Kamis pagi, 10-11 Desember 2025 pukul 07.00 WIB.
Banjir di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, terjadi pada Rabu. Hujan intensitas tinggi menyebabkan luapan air Sungai Emping yang mengakibatkan Desa Silam di Kecamatan Kuok terdampak.
"Sebanyak 83 KK/254 jiwa, serta kerugian material di antaranya 83 unit rumah dan satu fasilitas pendidikan turut terdampak akibat kejadian ini," katanya.
BPBD Kabupaten Kampar berkoordinasi dengan pihak desa terkait perkembangan banjir, serta melakukan pemasangan tenda untuk tempat evakuasi warga terdampak. Banjir berangsur surut pada hari itu juga.
Selanjutnya, banjir di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur juga dipicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sebagian wilayah tersebut.
"Mengakibatkan banjir pada Rabu, pukul 13.47 WIB. Wilayah terdampak yakni Desa Bagorejo, Kecamatan Gumukmas. Sebanyak 150 KK terdampak, serta kerugian material yakni 150 unit rumah," katanya.
Tinggi muka air berkisar ± 30-80 cm. BPBD Kabupaten Jember berkoordinasi dengan petugas gabungan, melakukan asesmen ke lokasi terdampak, serta melakukan pendistribusian logistik untuk warga terdampak.
"Kondisi terkini pada Rabu, banjir di pemukiman warga masih belum surut dan proses penanganan masih berlangsung," ujarnya.
Beralih ke Provinsi Sulawesi Selatan, banjir terjadi di Kabupaten Bantaeng sejak Minggu, 30 November 2025. Curah hujan tinggi mengakibatkan dua kecamatan terdampak, yakni Bantaeng dan Bissappu.
"Tercatat 477 KK terdampak, serta kerugian material tercatat 477 unit rumah," katanya.
BPBD Kabupaten Bantaeng melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan aparat setempat. Kondisi terkini pada Rabu, 10 Desember 2025, banjir telah surut. Petugas gabungan melakukan pembersihan pascabanjir.
Selanjutnya, banjir rob terjadi di Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. Curah hujan yang terus menerus disertai pasang air laut memicu terjadi banjir rob pada Senin, 8 Desember 2025, pukul 06.00 WIB.
Sebanyak 12 kecamatan terdampak, yakni Selakau, Pemangkat, Tebas, Tangaran, Sebawi, Teluk Keramat, Paloh, Sajingan Besar, Jawai Selatan, Jawai, Sambas, dan Sejangkung.
"Sebanyak 160 KK terdampak dan masih dalam proses pendataan petugas," katanya.
Kerugian material yakni 160 unit rumah dan satu fasilitas pendidikan. Tinggi muka air diperkirakan 30-80 cm. BPBD telah melakukan monitoring dan pendataan di lokasi terdampak.
"Kondisi terkini pada Rabu, air masih menggenang di Desa Parit Baru dengan ketinggian 30 cm," ujarnya.
Gelombang pasang air laut terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan. Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan terjadinya banjir, di Kabupaten Tanah Laut pada Senin, 8 Desember 2025, pukul 22.49 WITA.
Lokasi terdampak yakni Kecamatan Tangkisung dan Kintap. Sebanyak 51 KK terdampak, serta kerugian material di antaranya 45 unit rumah, 6 unit rumah rusak ringan, dan satu fasilitas endidikan turut terdampak.
"BPBD Kabupaten Tanah Laut berkoordinasi dengan aparat setempat dan melakukan penanganan. Situasi terkini pada Rabu, pasang air laut yang menggenangi rumah warga masih berlangsung.***
Artikel Terkait
Banjir Sumatera Bukan Semata Faktor Alam, Eks Penyidik KPK: Korporasi Terlibat, Penegak Hukum Diam
Viral Massa Bakar Truk Pengangkut Logistik Korban Banjir Aceh, BNPB Sampai Beri Klarifikasi seperti Ini
KRI Soeharso dan RS Lapangan TNI AL Tangani Kesehatan Ratusan Korban Banjir Aceh
Korban Tewas Banjir Bandang dan Longsor di Aceh, Sumut dan Sumbar Dekati Angka Seribu, Ini Data Terbaru BNPB
BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem Berpontensi di Sumbar Hingga 13 Desember, Waspada Banjir Bandang dan Longsor