KONTEKS.CO.ID - Banjir bandang yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat beberapa waktu lalu meninggalkan duka mendalam. Ribuan korban terdampak, baik jiwa maupun harta benda.
Meski begitu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa optimis bencana ini tidak akan mengganggu pertumbuhan ekonomi nasional secara signifikan.
Di Gedung DPR, Senayan, Jakarta yang dilansir Senin, 8 Desember 2025, Purbaya menyampaikan bahwa aktivitas ekonomi sempat terganggu, namun rehabilitasi infrastruktur dan fasilitas publik diprediksi bisa menyeimbangkan dampak negatif.
Baca Juga: Biaya Pemulihan Banjir Sumatera Rp51,82 Triliun: Khusus Aceh Rp25,41 T, 37 Ribu Rumah Rusak
“Dampaknya ada, tapi tidak sampai memperlambat terlalu signifikan. Apalagi, kalau nanti ada perbaikan fasilitas, justru bisa mendorong ekonomi sedikit,” jelasnya.
Rehabilitasi Bisa Dorong Ekonomi Lokal
Purbaya menambahkan, proses pemulihan di daerah terdampak berpotensi menciptakan efek positif. Kebutuhan barang dan jasa meningkat, lapangan pekerjaan muncul, dan roda ekonomi setempat perlahan kembali bergerak.
Pemerintah juga memantau sektor perbankan untuk memastikan likuiditas tetap aman. “Kemungkinan pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen, bahkan bisa di atas 5,5 persen,” ujarnya.
Baca Juga: Muzakir Manaf Minta Mendagri Atur Harga Sembako di Tengah Banjir: Cabut Izin Pedagang Nakal
Meski pemerintah telah menyiapkan cadangan dana bencana lebih dari Rp 500 miliar, tambahan anggaran bisa dicairkan jika kebutuhan pemulihan meningkat.
Dana desa tahap kedua juga sudah dicairkan untuk mendukung layanan dasar dan fasilitas sosial masyarakat terdampak.
Citizen Lawsuit Soroti Penetapan Bencana Nasional
Di sisi lain, warga Jakarta Barat, Arjana Bagaskara Solichin, mengajukan gugatan ke PTUN Jakarta karena pemerintah dianggap lambat menetapkan banjir Sumatera sebagai bencana nasional.
Dalam gugatan nomor 415/G/TF/2025/PTUN.JKT, Arjana meminta Presiden Prabowo Subianto, Menteri LHK Raja Juli Antoni, Menkeu Purbaya, dan Kepala BNPB Suharyanto bertanggung jawab.
Menurut Arjana, bencana ini menimbulkan 753 orang meninggal, 650 hilang, 2.600 luka-luka, dan 576.300 pengungsi, namun status bencana nasional belum ditetapkan.
Artikel Terkait
Menkeu Purbaya Obral Pajak di IKN, Investor Bangun Halte Bisa Nikmati Diskon Pajak 200 Persen!
Strategi Bea Cukai agar Tak Dibekukan Menkeu Purbaya: AI hingga Hilangkan Image Negatif
Kisah Kehidupan Menkeu Purbaya Saat Jadi Insinyur, Banting Stir ke Ekonomi Hingga Bangun Pagi untuk Jalan Kaki
Menkeu Purbaya Bakal Redesaian Strategi Penyaluran Subsidi, Masih Dinikmati Warga Super Kaya
Sumatera Diguncang Bencana Besar, Menkeu Purbaya Yakin Pertumbuhan Ekonomi RI Tetap Gacor