“PLN mempercepat perbaikan dari 5-6 hari menjadi 2–3 hari saja,” katanya.
Telkom mengerahkan 2.498 personel untuk memulihkan jaringan telekomunikasi, sementara Pertamina mengirim BBM melalui jalur darat ke daerah yang dapat ditembus.
Selain itu, Satgas Penertiban Kawasan Hutan mulai menelusuri temuan gelondongan kayu yang terseret banjir untuk mengidentifikasi potensi pelanggaran hutan. “Pemerintah terus menelusuri pihak-pihak yang diduga melakukan pelanggaran melalui analisis citra satelit,” tambahnya.
Masuki Tahap Rehabilitasi
Meski masih fokus pada tanggap darurat, pemerintah mulai mempersiapkan fase rehabilitasi dan rekonstruksi.
Baca Juga: Walhi Riau: Banjir Bandang di Aceh-Sumatra Bukan Semata Bencana Alam tapi Bencana Ekologi
Target 100 hari dan rencana kerja satu tahun disiapkan agar publik dapat memantau progres dengan jelas.
“Fokus pemerintah bukan hanya membagi bantuan logistik, tapi menjaga semua warga agar punya harapan untuk membangun kembali kehidupannya,” ujar Pratikno.
Turut hadir dalam konferensi pers tersebut Menkesneg Prasetyo Hadi, Mendagri Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta para kepala staf angkatan.***
Artikel Terkait
Desak Prabowo Tetapkan Bencana Nasional di Aceh, Sumut, dan Sumbar, Amnesti Internasional: Jangan Takut Asing!
Peringatan BMKG: Jabar Berpotensi Hujan Lebat Hingga 7 Desember, Waspada Bencana
Kapolri Bebaskan Korban Bencana Pelaku Penjarahan Minimarket: Mereka Hanya Butuh Makanan
Mendagri Tito Bantah Sejumlah Kepala Daerah Nyerah Tangani Bencana: Bukan Menyerah Total
Sumbar Catat Kasus Demam Tertinggi di Pulau Sumatra Pasca-Bencana Banjir Bandang