KONTEKS.CO.ID - Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani, mengawal misi bantuan ke Sumatra Utara untuk menyalurkan bantuan bagi warga terdampak bencana di Sibolga dan Tapanuli Tengah, Selasa kemarin.
Bantuan dibawa menggunakan pesawat Hercules yang lepas landas dari Lanud Halim Perdanakusuma dan menempuh perjalanan sekitar tiga jam.
Setibanya di wilayah Sumut, Zita langsung memberikan laporan situasi dari lapangan. “Kami ingin memastikan distribusi berjalan cepat dan tepat sasaran,” kata Zita.
Baca Juga: Bareskrim Polri Selidiki Sumber Kayu Gelondongan saat Banjir di Sumatra
Dia menekankan misi tersebut tidak hanya bertujuan mengirim logistik, tetapi juga menunjukkan dukungan moral serta kehadiran negara bagi masyarakat yang terdampak bencana.
Paket bantuan yang dibawa meliputi beras Bulog, obat-obatan, perlengkapan anak, dan berbagai kebutuhan mendesak lainnya.
Zita memberi perhatian khusus pada kelompok rentan, terutama anak-anak dan perempuan, termasuk kebutuhan gizi anak, perlengkapan kebersihan perempuan, serta dukungan bagi ibu yang memiliki balita.
“Dalam situasi bencana, anak-anak dan perempuan adalah kelompok yang paling membutuhkan perhatian. Karena itu kami memastikan bantuan yang dibawa juga menjawab kebutuhan mereka,” ujarnya.
Disorot Netizen
Di sisi lain aksi kemanusiaan yang diikuti Zita itu mengundang sorotan dari netizen, terutama dalam unggahan saat menyerok lumpur.
Momen itu berlangsung di suatu rumah yang mengalami kebanjiran dan meninggalkan lumpur yang pekat.
Namun, aksi yang divideokan itu justru mengundang cibiran dari netizen.
“Temen kamu yang gak pernah ikut piket kelas, tiba2 ikut piket be like.” Begitu komentar dari akun @ymaaa.hrhp di Thread.
Artikel Terkait
Klarifikasi Zita Anjani Batal Jadi Keynote Speaker Seminar Nasional di Unpad, Berkilah Story di Gym Late Post yang Sudah Dijadwalkan
Zita Anjani Minta Maaf Lewat Instagram, Warganet Tuding Tulisannya Bikinan ChatGPT
Banjir Komentar Negatif, Netizen Minta Zita Anjani Mundur Biar Fokus Jadi Anak Gym
Harta Zita Anjani Rp89,7 Miliar di LHKPN, dari Properti Puluhan Miliar hingga Alphard