• Senin, 22 Desember 2025

Pengamat Kritisi Rencana Kereta Kilat Pajajaran Jakarta–Bandung, Anggaran Rp8 Triliun Dinilai Tak Mendesak

Photo Author
- Minggu, 30 November 2025 | 20:27 WIB
Rencana Kereta Api Kilat Pajajaran yang menghubungkan Jakarta–Bandung dengan waktu tempuh 1,5 jam menuai kritik dari pengamat transportasi. (Ilustrasi/kai.id)
Rencana Kereta Api Kilat Pajajaran yang menghubungkan Jakarta–Bandung dengan waktu tempuh 1,5 jam menuai kritik dari pengamat transportasi. (Ilustrasi/kai.id)

 

KONTEKS.CO.ID - Rencana menghadirkan Kereta Api Kilat Pajajaran yang menghubungkan Jakarta–Bandung dengan waktu tempuh 1,5 jam menuai kritik dari pengamat transportasi.

Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno, menilai proyek ini tidak mendesak dan anggaran Rp8 triliun lebih bermanfaat dialihkan untuk transportasi lain di Jawa Barat.

"Uang Rp8 triliun itu mungkin bangun kereta non-aktif, Cianjur—Padalarang kemudian Sukabumi, itu lebih bermanfaat kan," ujar Djoko kepada Bisnis, Minggu 30 November 2025.

Baca Juga: Daniel Johan Dorong Pembentukan Tim Investigasi Kayu Gelondongan Hanyut Saat Banjir Sumatera

Menurutnya, jalur KA yang ada saat ini sudah banyak pilihan, termasuk KA Parahyangan (Gambir–Bandung) dengan waktu tempuh sekitar tiga jam dan Whoosh yang hanya 45 menit.

Selain itu, banyak pelancong memanfaatkan bus, travel, dan jalan tol yang sudah mumpuni. Djoko menambahkan, membangun jalur baru agar bisa ditempuh dalam 1,5 jam tidak realistis.

"Jakarta ke Cikampek saja satu jam. Masa Cikampek–Bandung setengah jam, kan enggak mungkin. Bangun terowongan, jembatan, meluruskan trek, kapan rampungnya? Lebih baik untuk angkutan perkotaan," ujarnya.

Baca Juga: Ketua Golkar Bahlil Lahadalia Tegaskan Hormati Proses Hukum Terkait Pemeriksaan Bupati Gunung Mas oleh KPK

Prioritas Infrastruktur Lainnya

Djoko menekankan, Jawa Barat saat ini masih minim angkutan pedesaan maupun perkotaan, termasuk angkutan pelajar.

Sebelumnya, Peneliti Inisiatif Strategis untuk Transportasi (Instran) Ki Darmaningtyas juga mempertanyakan urgensi kereta tersebut. Menurutnya, pembangunan jalan tol yang bertambah membuat proyek ini kurang mendesak.

Darmaningtyas mendorong pemerintah pusat dan Jawa Barat memprioritaskan pembangunan serta perbaikan infrastruktur di luar Jawa, terutama jalur kereta di Sumatra seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, yang terdampak banjir dan mengalami kerusakan berat.

Baca Juga: Kebakaran Hong Kong: 9 WNI Tewas dalam Tragedi Wang Fuk Court, Kemlu RI Koordinasi Pemulangan Jenazah

Rencana kereta cepat rute Pajajaran, yang sebelumnya dipaparkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, bertujuan menghubungkan Jakarta–Bandung dalam 1,5 jam, dan bahkan dipersingkat hingga satu jam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X