Atasi Komunikasi Putus Total, Prabowo Kirim 17 Unit Starlink ke Lokasi Bencana Sumut

KONTEKS.CO.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengonfirmasi bahwa bantuan dari Presiden Prabowo Subianto telah dikerahkan ke lokasi bencana di Sumatera Utara (Sumut).

Bantuan tersebut difokuskan untuk menangani dampak banjir dan longsor parah, khususnya di Kabupaten Tapanuli Tengah.

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mengungkapkan bahwa Presiden mengirimkan perangkat teknologi canggih untuk mengatasi masalah komunikasi yang terputus.

"Titik yang menonjol adalah di Tapanuli Tengah, itu listrik dan air masih mati, sehingga bantuan dari Bapak Presiden, (ada) alat komunikasi (satelit Starlink) ada 17," ujar Suharyanto, Jumat 28 November 2025.

Baca Juga: Awan Mendung Masih Selimuti Jabodetabek, BMKG Prediksi Hujan Lokal Turun Siang Ini

Menurut Suharyanto, gangguan jaringan komunikasi menjadi kendala utama dalam proses evakuasi dan koordinasi di lapangan.

Kondisi terparah dialami oleh Tapanuli Tengah, di mana sinyal telekomunikasi nyaris hilang total akibat kerusakan infrastruktur.

Banyak warga yang terisolasi dan tidak dapat memberikan kabar kepada kerabat mereka di luar daerah.

"Yang sangat masih perlu pemulihan adalah Tapanuli Tengah. Jadi praktis kalau kita masuk ke Tapanuli Tengah, itu tidak ada sinyal sama sekali," jelasnya.

Baca Juga: Tragedi Irene Sokoy dan Bayinya Meninggal di Kandungan, Menkes Salahkan Faktor Kekurangan Dokter Spesialis

Pemasangan 17 unit satelit Starlink beserta genset ini diharapkan dapat segera memulihkan konektivitas di titik-titik krusial, seperti posko pengungsian dan markas Satgas TNI/Polri.

Langkah cepat ini mulai membuahkan hasil, di mana jaringan komunikasi di wilayah tersebut dilaporkan mulai berangsur pulih pada Jumat sore.

"Walaupun masih terbatas, per sore ini relatif masyarakat di Tapanuli Tengah sudah bisa berkomunikasi ke luar daerah Tapanuli Tengah," tambah Suharyanto.

Baca Juga: Skuad Bulu Tangkis SEA Games 2025 Berubah: Berburu 2 Keping Emas, PBSI Masukan Gregoria dan Sabar-Reza