• Senin, 22 Desember 2025

Menhan Singgung ‘Negara dalam Negara’ di Bandara IMIP, TNI Dikerahkan Jaga Industri Strategis dan Kedaulatan

Photo Author
- Rabu, 26 November 2025 | 11:12 WIB
Menhan soroti Bandara IMIP. (Instagram @91agussubiyanto)
Menhan soroti Bandara IMIP. (Instagram @91agussubiyanto)

 

KONTEKS.CO.ID - Latihan terintegrasi TNI tiga matra 2025 di Bandara IMIP, Morowali, Sulawesi Tengah, jadi sorotan publik. Sebanyak 26.998 prajurit dilibatkan, dan ini pertama kalinya bandara tersebut dipantau langsung aparat negara.

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan, ada situasi anomali karena Bandara IMIP sebelumnya tidak memiliki perangkat negara.

“Intercept ini dilakukan oleh prajurit TNI terhadap bandara yang tidak memiliki perangkat negara di dalamnya. Ini anomali di NKRI,” ujarnya.

Menurut Sjafrie, celah ini bisa mengancam kedaulatan ekonomi hingga stabilitas nasional. Bandara yang dikelola swasta ini awalnya diperuntukkan mendukung kinerja industri nikel PT IMIP, namun sebagian pekerjanya adalah tenaga asing.

Baca Juga: TNI Siapkan Jenderal Bintang Tiga Pimpin Pasukan Perdamaian ke Gaza: Helikopter dan Kapal Siap Mendukung

Latihan TNI Jadi Sinyal Kuat Perlunya Pengawasan

Analis militer, Selamat Ginting, menyoroti ketiadaan perangkat bea cukai, imigrasi, hingga keamanan militer di bandara.

Dia menyebut, latihan TNI menegaskan perlunya pengawasan ketat untuk mencegah potensi celah lalu lintas manusia dan barang.

“Negara tidak akan tinggal diam terhadap wilayah strategis yang luput dari kontrol,” kata Selamat.

TNI menyiapkan pengamanan dengan operasi militer selain perang (OMSP) untuk sektor industri strategis, termasuk kilang minyak, smelter, bandara logistik, hingga kabel komunikasi bawah laut.

Baca Juga: Kejagung Sita Alphard dan 2 Moge Terkait Kasus Pajak 2016-2020, Penggeledahan Hingga Jabodetabek

Dukungan logistik lengkap seperti helikopter, pesawat C-130, dan kapal rumah sakit juga siap.

Selain itu, TNI juga dilibatkan untuk menertibkan tambang ilegal, instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

Menurut Mayjen Freddy Ardianzah, penambangan tanpa izin di Morowali dan Bangka Belitung menyebabkan hilangnya hingga 80% produksi timah nasional.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X