Ini Tanggapan Putra Riza Chalid Ayahnya Disebut Deking Demo Ricuh Akhir Agustus 2025

KONTEKS.CO.ID – Putra raja minyak Riza Chalid, Muhammad Kerry Adrianto Riza, menepis tudingan bahwa ayahnya penyandang dana (bohir) hingga deking aksi demonstrasi akhir Agustus lalu yang berujung ricuh.

Terdakwa Kerry di sela sidang perkara korupsi minyak mentah dan produk kilang Pertamina yang membelitnya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, mengaku tidak tahu kenapa muncul narasi bahwa ayahnya penyandang dana atau deking aksi demonstrasi.

"Tidak benar informasi itu," ucap Kerry yang menjadi beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa itu singkat kepada awak media.

Baca Juga: Minus Riza Chalid, JPU Segera Seret 8 Tersangka Korupsi Minyak Mentah Pertamina ke Pengadilan

Sebelumnya, beberapa menteri Kabinet Merah Putih menyenggol nama Riza Chalid saat menyatakan dukungan kepada Presiden Presiden Prabowo soal kerusuhan aksi demonstrasi pada Agustus 2025.

Adapun menteri kabinet Prabowo tersebut yakni Menteri Kelautan dan Perikanan; Sakti Wahyu Trenggono; dan Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding; hingga Utusan Khusus Bidang Pariwisata, Zita Anjani; menyampaikan dukungan melalui akun Instagramnya.

Mereka mengunggah narasi yang sama. Sakti Wahyu Trenggono memuat nama "Reza Chalid". Kemungkinan salah ketik atau sengaja diplesetkan, namun publik paham itu menuju kepada siapa.

Baca Juga: Proses Red Notice Riza Chalid dan Jurist Tan Masih Dikaji Interpol, Polisi: Perlu Kesabaran

Mantan perwira intelijen BIN, Sri Radjasa Chandra, ungkap alasan bos minyak Riza Chalid menjadi bohir aksi demonstrasi, yakni agar situasi negeri ini chaos.

Sri Radjasa menyebut Riza Chalid dendam karena ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi minyak mentah dan produk kilang Pertamina.

"Ini tidak lepas dari sakit hatinya para koruptor, khususnya kasus Pertamina yang hari ini masih DPO," ujar Sri Radjasa dalam sinear Forum Keadilan TV dikutip pada Selasa, 2 September 2025.***