• Senin, 22 Desember 2025

Barisan Relawan Jokowi Presiden Tegaskan: Jangan Mimpi Dapatkan Ijazah Asli Joko Widodo

Photo Author
- Jumat, 21 November 2025 | 05:46 WIB
Barisan Relawan Jokowi Presiden atau Bara JP kirim pesan penggugat di KIP tidak akan mendapatkan ijazah asli Joko Widodo. (Foto: Kolase Tangkapan Layar YouTube)
Barisan Relawan Jokowi Presiden atau Bara JP kirim pesan penggugat di KIP tidak akan mendapatkan ijazah asli Joko Widodo. (Foto: Kolase Tangkapan Layar YouTube)

KONTEKS.CO.ID - Wakil Ketua Umum (Waketum) Barisan Relawan Jokowi Presiden atau Bara JP, David Tanjung, mengirimkan pesan kepada para pihak pemohon sengketa ijazah Jokowi di Komisi Informasi Pusat (KIP).

Mereka diminta tidak bermimpi bisa mendapatkan ijazah asli dari Presiden Jokowi.

Sekadar mengingatkan, pihak pemohon pada perkara ini ialah organisasi bernama Bongkar Ijazah Jokowi (Bonjowi).

Baca Juga: Prabowo Minta Lauk Telur Ayam MBG Diganti Daging Sapi dan Telur Puyuh, Ada Apa?

"Kalau kawan-kawan Bonjowi mau nyari data di KIP, jangan mimpilah mendapatkan ijazah asli Pak Jokowi. Nggak mungkin (dapat)," ungkap David saat menjadi pembicara dalam program di salah satu televisi swasta, Kamis 20 November 2025.

Dikatakannya, sidang sengketa itu nantinya akan fokus pada dokumen salinan atau legalisir yang bakal diminta dari para pihak termohon, yakni UGM, KPU DKI Jakarta, KPU Surakarta, serta Polda Metro Jaya.

“Makanya kami bilang, Pak Jokowi nggak ada urusan dengan hal itu. Ini urusan penyimpan data yakni KPUD Solo,” ucapnya.

Baca Juga: Epic Comeback! Diwarnai Satu Kartu Merah, Persija Gilas Persik 3-1 di Manahan

David menambahkan, pihaknnya tidak ingin terlalu jauh terlibat pada debat sengketa di KIP ini. Ditegaskannya lagi, proses itu tidak berkaitan langsung dengan Jokowi.

“Tapi kata kunci dari proses KIP ialah memastikan bahwa orang-orang yang memfitnah, yang menuduh bahwa ijazah Jokowi palsu, memang melakukan fitnah. Sebab masih proses pencarian data,” klaimnya.

Mereka sudah sejak awal mendeklarasikan bahwa ijazah Jokowi palsu. “Kemudian seusai gembar-gembor begitu baru mencari ijazah yang bisa dijadikan alat. Itu berarti kan jelas bahwa itu fitnah, benar-benar fitnah,” kata David. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X