• Senin, 22 Desember 2025

Kunjungan ke KPK Diseret ke Isu Tambang, Sherly Tjoanda: Saya Sudah Expect Akan Digituin!

Photo Author
- Rabu, 19 November 2025 | 10:11 WIB
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos (Foto: Instagram/@s_tjo)
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos (Foto: Instagram/@s_tjo)

KONTEKS.CO.ID - Gubernur Maluku Utara (Malut), Sherly Tjoanda Laos, akhirnya membongkar fakta di balik isu liar yang menyeret namanya terkait dugaan keterkaitan kunjungannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan polemik bisnis tambang keluarganya.

Dalam podcast di saluran YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, ia menegaskan bahwa kedatangannya ke Gedung Merah Putih pada 22 Oktober 2025 tidak berkaitan dengan perkara apa pun yang sedang ditangani lembaga antirasuah tersebut.

“Kemarin saya ke KPK itu, sebenarnya ndak ada hubungannya dengan tambang,” ujarnya tegas dalam podcast yang tayang pada Selasa, 18 November 2025.

Baca Juga: Blak-blakan Soal Isu Gurita Bisnis Tambang, Sherly Tjoanda: Saham Hasil Turun Waris

Sherly menolak anggapan bahwa dirinya dipanggil, diperiksa, atau dimintai keterangan terkait kasus tambang yang belakangan ramai menjadi sorotan publik. Ia memastikan kunjungannya berstatus inisiatif pribadi, bukan bagian dari proses hukum.

Menurut dia, kedatangannya semata-mata untuk melakukan konsultasi mengenai evaluasi pencegahan korupsi yang diukur melalui Monitoring Center for Prevention (MCP) milik KPK, sebuah indikator yang menjadi nilai kinerja pemerintah daerah.

“Saya ke KPK itu karena, saya mau mengejar skor, kita itu ada skor MCSP, pemerintah daerah untuk KPK. Nah, skor kita itu masih kuning, saya maunya skornya hijau. Jadi saya ke sana berkonsultasi sebenarnya,” jelasnya.

Sherly mengaku sangat berambisi mendorong perbaikan tata kelola pemerintahan Maluku Utara. Ia mengatakan membawa semangat almarhum suaminya untuk menyelesaikan pekerjaan politik yang belum tuntas, sekaligus menyadari risiko diserang berbagai isu setelah memegang jabatan publik.

“Iya, saya sudah expect akan digituin. Iya, sudah menyiapkan diri lah, pasti akan digituin,” kata Sherly yang mengaku sudah memperhitungkan potensi serangan opini sejak awal.

Ia menegaskan pencalonannya sebagai gubernur bukan ambisi pribadi, melainkan komitmen untuk menyelesaikan janji politik mendiang suaminya.

Baca Juga: Jawab Tudingan Gurita Bisnis Tambang, Sherly Tjoanda: Kenapa Mereka Merusak Nama Baik Saya?

“Kan memang dari awal saya ngomong, saya itu bukan mau jadi gebernur. Saya itu pengen menyelesaikan janji politik almarhum suami saya. Saya membutuhkan good closure untuk janji almarhum, ke masyarakat Maluku Utara, lima tahun ini, saya harus melanjutkan, saya harus mewujudkan, itu menurut saya ending saya dengan almarhum itu seperti itu,” tuturnya.

Dalam dialog bersama Denny Sumargo tersebut, Sherly juga menyinggung sisi personal perjalanan hidupnya setelah menjadi single parent. Ia mengakui harus membagi waktu berat antara tanggung jawab keluarga dan tugas pemerintahan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X