Berdasarkan pemantauan terkini, pusat sistem 98S terletak di sekitar 8.2°LS dan 101.4°BT, mempunyai kecepatan angin maksimum sekitar 20 knot (37 km/jam), dan tekanan minimum 1007 hPa di sekitar pusatnya.
Sama halnya dengan 97S, bibit siklon tropis 98S juga berpotensi memberikan dampak tak langsung terhadap kondisi cuaca ekstrem dan perairan di Indonesia. Khususnya berupa hujan dengan intensitas sedang – lebat di wilayah Bengkulu, Lampung, Banten, dan Jabar.
Angin kencang terjadi di wilayah Bengkulu, Lampung, Banten, dan Jabar bagian selatan..Potensi gelombang laut setinggi 1,25–2,5 meter (kategori sedang) di Samudera Hindia barat Aceh hingga Bengkulu.
Begitu juga perairan barat Aceh hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, dan Samudera Hindia selatan Jabar; dan gelombang setinggi 2,5–4,0 meter (kategori tinggi) di Samudera Hindia barat Lampung dan Samudra Hindia selatan Jabar.
Baca Juga: Anggota DPR Ingatkan Pemerintah Soal Anggaran Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza
Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menjelaskan, walaupun kedua bibit siklon tropis tersebut saat ini masih berada pada kategori peluang rendah untuk mengalami peningkatan intensifikasi, masyarakat—khususnya nelayan, operator transportasi laut, serta pihak yang berkaitan dengan penanggulangan bencana—diminta tetap waspada terhadap potensi peningkatan tinggi gelombang di perairan selatan Indonesia yang bisa dipengaruhi oleh keberadaan sistem ini.
“BMKG melalui TCWC Jakarta terus melakukan pemantauan intensif terhadap perkembangan kedua bibit siklon ini,” katanya.
Pemantauan ini dilakukan berkesinambungan guna memastikan setiap perubahan signifikan dapat segera diinformasikan kepada publik dan instansi terkait.
“Ini demi mendukung tindakan mitigasi yang lebih cepat dan tepat,” pungkas Andri. ***
Artikel Terkait
BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Awas Hujan Lebat Angin Kencang hingga Banjir Mengintai
Demi Keselamatan, DPR Desak BMKG Rombak Total Aplikasi Info BMKG yang Lamban
Perubahan Iklim Ganggu Produktivitas Pangan, BMKG Tingkatkan Literasi Petani Melalui MOSAIC
Gempa Magnitudo 5,4 Hantam Sulawesi Utara, BMKG Sebut Berpusat di Melonguane
BMKG Umumkan Tiga Megathrust Paling Kritis Berpotensi Pecah di Wilayah Indonesia