• Senin, 22 Desember 2025

Prabowo: Pemimpin Sejati Harus Paham Keadaan dan Arah Perjuangan Bangsa

Photo Author
- Minggu, 9 November 2025 | 05:49 WIB
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto (Foto: Instagram/@prabowo)
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto (Foto: Instagram/@prabowo)

KONTEKS.CO.ID - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, kembali mengingatkan seluruh kader partainya agar tidak tersesat oleh godaan kekuasaan.

Dalam taklimat politik yang disampaikannya, Prabowo menegaskan bahwa kekuasaan bukan tujuan akhir, melainkan alat untuk menebar kebaikan dan memperjuangkan rakyat.

“Hari ini, saya selaku Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra memberikan taklimat kepada seluruh kader Partai Gerindra bahwa setiap kebijakan harus berpihak kepada rakyat,” ujar Prabowo dalam arahannya, mengutip akun Instagram-nya, @prabowo, Sabtu, 9 November 2025.

Baca Juga: Prabowo Kumpulkan Kader Gerindra di Akhir Pekan, Dasco Ungkap Isi Pertemuan

Menurutnya, seorang pemimpin sejati tidak cukup hanya dengan rasa suka atau tidak suka terhadap sesuatu, tetapi harus memahami keadaan bangsanya secara utuh dan mampu membaca arah perjuangan nasional.

“Seorang pemimpin sejati harus memahami keadaan bangsanya. Tidak cukup hanya dengan rasa suka atau tidak suka, tetapi harus mengetahui arah perjuangan bangsa,” tegasnya.

Prabowo juga menekankan bahwa kekuasaan sejatinya memiliki nilai moral dan tanggung jawab yang besar terhadap rakyat.

Dalam pandangannya, jabatan hanyalah sarana untuk menghapus kemiskinan, memperkuat kedaulatan, dan menegakkan keadilan sosial.

“Kekuasaan harus digunakan untuk menebar kebaikan, menghapus kemiskinan, dan menegakkan kedaulatan,” lanjutnya.

Pesan ini datang di tengah momentum politik baru pasca transisi kekuasaan, ketika ekspektasi publik terhadap pemerintahan dan partai penguasa sedang tinggi.

Baca Juga: Bantah Takut dengan Jokowi, Prabowo: Aku 'Hopeng' Sama Beliau

Seruan Prabowo bisa dibaca sebagai peringatan moral kepada seluruh pejabat dan kader partai agar tidak terjebak dalam euforia jabatan dan kepentingan pribadi.

“Sebab, kekuasaan bukanlah tujuan, melainkan alat untuk berbuat baik bagi bangsa dan rakyat. Kita ingin Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera,” pungkas Prabowo.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X