• Senin, 22 Desember 2025

Sinergi Agama dan Pertahanan: TNI AU Gandeng Kemenag Siapkan Prajurit Bermental Baja dan Berjiwa Moderat

Photo Author
- Selasa, 4 November 2025 | 07:14 WIB
Menag Nasaruddin Umar dan Kadisbintal TNI AU, Marsekal Pertama Jaetul Muchlis (Foto: dok. Kemenag)
Menag Nasaruddin Umar dan Kadisbintal TNI AU, Marsekal Pertama Jaetul Muchlis (Foto: dok. Kemenag)

KONTEKS.CO.ID - Upaya memperkuat karakter dan spiritualitas di lingkungan militer kini mendapat dorongan baru.

Kementerian Agama (Kemenag) dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) tengah menyiapkan kerja sama strategis untuk memperkuat pembinaan mental, moral, dan moderasi beragama bagi para prajurit udara.

Sinergi ini dibahas dalam audiensi antara Kepala Dinas Pembinaan Mental dan Ideologi TNI AU (Disbintal AU) Marsekal Pertama Jaetul Muchlis dengan Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar.

Baca Juga: Menteri Wakaf Suriah Temui Menag Nasaruddin Umar di Istiqlal, Perkuat Kolaborasi Pendidikan Islam

Marsekal Pertama Jaetul Muchlis menjelaskan bahwa TNI AU memerlukan dukungan dari Kemenag untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di bidang keagamaan dan memperkuat pembinaan ideologi serta mental prajurit.

“Kami ingin bersinergi dengan Kemenag untuk pembinaan mental dan ideologi prajurit, sekaligus memberi kesempatan bagi anggota kami menempuh pendidikan keagamaan hingga jenjang S1, S2, dan S3,” ujar Muchlis.

Ia menambahkan, TNI AU juga mengusulkan agar prajurit dapat mengikuti program Training of Trainer (ToT) Moderasi Beragama yang diselenggarakan Kemenag.

“Ini penting agar prajurit kami memiliki pemahaman keagamaan yang benar dan toleran,” tambahnya.

Menanggapi hal itu, Menag Nasaruddin Umar menyambut baik rencana kolaborasi tersebut. Ia menilai, pembinaan keagamaan di lingkungan militer merupakan bagian penting dari pembangunan karakter bangsa dan fondasi moral bagi penjaga kedaulatan negara.

Baca Juga: Pulang ke Tanah Air, Menag Klaim Paus Leo Setuju Tindak-lanjuti Deklarasi Istiqlal

“Kerja sama ini perlu diformalkan melalui MoU agar memiliki dasar hukum yang kuat, tetapi koordinasi bisa tetap berjalan sambil menunggu prosesnya,” ujar Menag.

Kemenag juga menyiapkan berbagai bentuk dukungan, mulai dari penyediaan Alquran dan sarana pembinaan rohani, hingga kerja sama penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di lingkungan TNI AU. Selain itu, prajurit juga akan diberikan akses pendidikan lanjutan di perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (UIN) di seluruh Indonesia.

Inklusif untuk Semua Agama

Menag menambahkan, kerja sama ini bersifat inklusif bagi seluruh pemeluk agama, bukan hanya untuk prajurit beragama Islam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X