KONTEKS.CO.ID - Indonesia menjadi satu dari enam negara yang bergabung dalam Innovate, jaringan global pengawasan keamanan vaksin yang baru diluncurkan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).
CEPI adalah koalisi pemerintah-swasta yang bertujuan untuk menggagalkan epidemi dengan mempercepat pengembangan vaksin.
Pendiri CEPI adalah Yayasan Bill & Melinda Gates dan Pemerintah Norwegia, sehingga kantor pusatnya ada di negara itu.
Baca Juga: Jaringan Global Keamanan Vaksin Diluncurkan di Enam Negara
Program ini diharapkan memperkuat sistem pengawasan vaksin di negara berpenghasilan menengah.
Melalui Innovate, Indonesia berkesempatan mengembangkan kapasitas untuk memantau dan menilai keamanan vaksin secara lebih komprehensif.
Jaringan ini memungkinkan pengumpulan data lokal yang dapat digunakan untuk mendeteksi efek samping vaksin secara lebih cepat dan berbasis bukti.
Baca Juga: Beredar Survei, Purbaya Potensial Jadi Wakil Presiden, Lampaui Popularitas Dedi Mulyadi dan AHY
Keikutsertaan Indonesia juga mendukung upaya nasional dalam memperkuat kesiapsiagaan pandemi.
Dengan adanya jaringan ini, proses persetujuan dan distribusi vaksin di masa darurat diharapkan bisa berjalan lebih efisien dan transparan.
Selain memperkuat kepercayaan publik terhadap vaksin, partisipasi Indonesia dalam Innovate memberi akses terhadap metodologi internasional.
Baca Juga: Ini Prediksi Puncak Penggunaan Pembangkit Listrik Batu Bara di Indonesia
Selain itu juga peluang kerja sama dengan regulator serta produsen vaksin global.
CEPI menegaskan seluruh hasil proyek ini akan dapat diakses komunitas global, termasuk regulator dan pengembang vaksin di berbagai negara.
Artikel Terkait
BPOM Resmi Izinkan Uji Klinis Fase 3 Vaksin TBC Bill Gates, Ini Efek Sampingnya
CanSino Biologics China Klaim Dapat Izin Uji Coba Vaksin Tuberkulosis di Indonesia
Siti Fadilah Nilai Vaksin TBC dari Gates Foundation Tak Dibutuhkan Indonesia
FDA Setujui Vaksin COVID-19 Baru Moderna untuk Lansia dan Individu Berisiko Tinggi
Vietnam Ekspor Batch Pertama Vaksin Demam Babi Afrika ke Indonesia, Total 120 Ribu Dosis