KONTEKS.CO.ID - Potensi gelombang tinggi masih akan terjadi di sejumlah perairan Indonesia yang diperkirakan berlangsung hingga 31 Oktober 2025 mendatang.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, fenomena ini disebabkan oleh pola angin kuat yang melanda sebagian besar wilayah perairan Nusantara.
BMKG menjelaskan bahwa pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut ke timur laut dengan kecepatan 4–25 knot.
“Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur–tenggara dengan kecepatan angin berkisar 4-25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Sulawesi dan Laut Maluku,” tulis BMKG dalam keterangannya, Rabu, 29 Oktober 2025.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter, Ini Wilayah dan Pemicunya
Daerah dengan Potensi Gelombang 1,25–2,5 Meter
Gelombang sedang dengan ketinggian antara 1,25 hingga 2,5 meter diperkirakan terjadi di sejumlah perairan, di antaranya:
Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia barat Aceh hingga Lampung, Samudra Hindia barat Kepulauan Nias dan Mentawai, Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur (NTT), Laut Natuna Utara dan Selat Karimata bagian utara, Selat Makassar bagian tengah dan utara, Laut Sulawesi bagian barat, tengah, dan timur, Laut Maluku dan Samudra Pasifik utara Maluku hingga Papua Barat
Gelombang Tinggi 2,5-4 Meter di Samudra Hindia Selatan
Sedangkan wilayah dengan potensi gelombang lebih tinggi berkisar antara 2,5 hingga 4 meter meliputi: Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta, Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Bali hingga NTB.
Lebih lanjut BMKG menegaskan bahwa gelombang tinggi di area tersebut dapat mengancam keselamatan pelayaran, terutama bagi kapal kecil dan perahu nelayan.
Baca Juga: Banjir Rob Genangi Sejumlah Wilayah Jakarta Utara di Awal 2025
Nelayan dan Warga Pesisir Diimbau Siaga
BMKG mengingatkan bahwa aktivitas pelayaran perlu memperhatikan kondisi angin dan tinggi gelombang di laut. Perahu nelayan berisiko jika kecepatan angin melebihi 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Kapal tongkang rentan terhadap angin di atas 16 knot dan gelombang lebih dari 1,5 meter dan kapal feri perlu waspada bila angin mencapai 21 knot dengan gelombang di atas 2,5 meter.
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” imbaunya.
Artikel Terkait
BMKG Prediksi Siklon Tropis Anggrek di Samudra Hindia Sebabkan Gelombang Laut Tinggi Hari Ini
Siklon Tropis Anggrek Kembali Terpantau di Barat Daya Bengkulu, BMKG Prediksi Gelombang Laut Tinggi
Gempa Dangkal Magnitudo 5,0 Guncang Perairan Utara Papua Barat
Gelombang 4 Meter Intai Perairan Indonesia, BMKG Imbau Masyarakat Pesisir Waspada
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Tsunami Usai Gempa M7,6 di Perairan Timur Laut Sulawesi Utara