• Senin, 22 Desember 2025

Gebrakan Lagi dari Lapor Pak Purbaya, Menkeu Janji Bongkar Suap Rp20 Juta per Kontainer!

Photo Author
- Selasa, 28 Oktober 2025 | 06:57 WIB
Purbaya usut dugaan suap Rp20 juta per kontainer selundupan Batam. (Instagram @menkeuri)
Purbaya usut dugaan suap Rp20 juta per kontainer selundupan Batam. (Instagram @menkeuri)

KONTEKS.CO.ID - Momen unik terjadi pada Sabtu, 25 Oktober 2025, suasana Kantor Pusat Kementerian Keuangan di Jakarta mendadak tegang.

Di hadapan para pegawai dan awak media, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berdiri tegak menyampaikan kabar yang membuat semua mata tertuju padanya.

Hari itu, bukan kabar bahagia yang ia bawa, melainkan deretan laporan masyarakat tentang dugaan penyimpangan di tubuh kementeriannya mulai dari penyelundupan, suap antarpegawai, hingga perilaku tidak pantas di lingkungan kerja.

Baca Juga: Kata KCIC Soal KPK Usut Dugaan Korupsi di Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung Whoosh

“Kasus kontainer berisi selundupan garmen dari Batam, dugaan suap Rp20 juta per kontainer. Nggak benar itu? Oh, ini lagi didalami,” ujar Purbaya tegas pada Senin, 27 Oktober 2025.

Lahirnya Lapor Pak Purbaya

Purbaya menjelaskan, semua laporan itu berasal dari kanal yang ia buka sendiri bernama “Lapor Pak Purbaya.”

Kanal ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan dugaan pelanggaran di lingkungan Kemenkeu.

Namun, ia menekankan bahwa tidak semua laporan terbukti benar karena sebagian besar harus melalui proses verifikasi yang panjang.

“Beberapa laporan kami telusuri dan ternyata tidak sesuai dengan fakta di lapangan,” ujarnya.

Baca Juga: Kata KCIC Soal KPK Usut Dugaan Korupsi di Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung Whoosh

Salah satu laporan yang tidak terbukti adalah tuduhan pegawai Bea Cukai yang disebut sering nongkrong di kafe setiap hari. Setelah diselidiki, laporan itu ternyata tidak berdasar.

Warga Masih Takut Bicara

Di balik semangat keterbukaan itu, Purbaya menghadapi tantangan lain: banyak warga takut diverifikasi. Rasa khawatir dan ketidakpercayaan membuat proses penelusuran menjadi sulit.

“Kalau dihubungi lewat telepon, banyak yang tidak mau angkat. Saya yakin mereka takut,” ucapnya.

Ia berencana mengumumkan nomor resmi verifikasi agar masyarakat tidak khawatir ketika dihubungi petugas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X