KONTEKS.CO.ID - Silaturahmi pengurus Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menjadi sorotan tajam publik dan kalangan internal kampus.
Langkah Ketua ILUNI UI Pramudya Oktavinanda bersama Sekjen Maysita Crystallin yang sowan ke Bahlil pada 21 Oktober 2025 itu dinilai telah mencederai komitmen kampus terhadap integritas akademik.
Kontroversi ini kian mengemuka karena Bahlil baru saja dinobatkan sebagai menteri dengan kinerja terburuk dalam satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran versi riset Center of Economic and Law Studies (Celios). Selain itu, status akademiknya di UI juga tengah dalam penangguhan akibat disertasi bermasalah.
Menteri dengan Rapor Merah
Celios sebelumnya merilis daftar 10 pejabat dengan kinerja terendah. Bahlil menduduki posisi pertama dengan nilai minus 151 poin.
Hal itu disebabkan oleh antara lain karena kebijakan gas melon yang amburadul, kualitas BBM Pertamina yang dipertanyakan, kebijakan impor energi yang tak berpihak pada rakyat, serta polemik akademik terkait gelar doktornya.
Kinerja buruk dan catatan etik tersebut memicu tanda tanya besar; mengapa pengurus ILUNI UI justru menemui sosok yang tengah menjadi simbol masalah dalam dua sektor yakni publik dan akademik.
Protes Keras dari ILUNI FKUI
Reaksi keras datang dari Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (ILUNI FKUI). Dalam surat terbuka, mereka menyampaikan keberatan mendalam atas pertemuan pengurus ILUNI UI dengan Bahlil, menyebut langkah itu bertentangan dengan semangat penegakan etika akademik UI.
“Keputusan Rektor UI untuk menangguhkan kelulusan Bahlil Lahadalia merupakan langkah tegas dalam menjaga kualitas dan integritas akademik UI.
Baca Juga: Paksa SPBU Swasta Beli BBM Pertamina, CBA: Bahlil Diduga Jadi Calo
Pertemuan yang dilakukan ILUNI UI dapat diinterpretasikan sebagai bentuk ketidakpedulian terhadap proses penegakan etika akademik yang sedang berjalan,” demikian bunyi surat keberatan yang ditandatangani Ketua Umum Wawan Mulyawan dan Sekretaris Umum Irzan Nurman.
Sorotan Standar Ganda
ILUNI FKUI juga menyinggung adanya standar ganda dalam penanganan pelanggaran akademik. Mahasiswa S1 yang melakukan plagiarisme langsung dijatuhi sanksi drop out, sementara kasus Bahlil yang memuat empat jenis pelanggaran serius hanya diminta melakukan revisi.
“Pertemuan ini semakin memperkuat persepsi adanya perlakuan istimewa,” tegas mereka.
Artikel Terkait
61 Tahun Golkar, Azis Narang Desak Evaluasi Kepemimpinan Bahlil: Partai Harus Kembali ke Khittah, Bukan Jadi Alat Kekuasaan Oligarki
Ada Bahlil hingga Pigai, Berikut 10 Menteri dengan Kinerja Terburuk Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran Versi Celios
Bahlil Tegaskan Aturan Impor BBM untuk SPBU Swasta: Negara Hukum, Bukan Tanpa Tujuan
Gara-Gara Unggah dan Repost Konten Meme Bahlil, 30 Akun Medsos Dilaporkan: Dituding Hina Ketua Umum Partai Golkar
Paksa SPBU Swasta Beli BBM Pertamina, CBA: Bahlil Diduga Jadi Calo