1,2 Juta Ton Pupuk Bersubisidi Disiapkan untuk Musim Tanam Oktober-Maret, Ini Perinciannya

KONTEKS.CO.ID - Produsen pupuk milik negara, Pupuk Indonesia, menyiapkan sekitar 1,2 juta ton stok pupuk bersubsidi.

Stok disiapkan untuk musim tanam Oktober–Maret bagi petani dalam negeri yang terdaftar per 20 Oktober 2025.

Jumlah tersebut hampir tiga kali lipat dari kebutuhan minimum pupuk bersubsidi yang ditetapkan pemerintah.

Baca Juga: Tiket Pesawat Turun 14 Persen, Liburan Nataru Bakal Lebih Ramah di Kantong!

Stok nasional pupuk bersubsidi terdiri dari 510.300 ton urea, 610.600 ton pupuk NPK, 14.300 ton pupuk NPK formula khusus kakao, 8.800 ton amonium sulfat, serta 56.700 ton pupuk organik Petroganik.

Seluruh stok pupuk tersebut telah tersedia di gudang produsen dan gudang penyangga di berbagai kabupaten di Indonesia.

Pupuk Indonesia juga menyiapkan sekitar 480.400 ton stok pupuk non-subsidi bagi petani lokal yang tidak memperoleh pupuk bersubsidi.

Baca Juga: Lama Tak Terdengar, Tom Lembong Mendadak Muncul di Markas Komisi Yudisial

Perinciannya 412.400 ton urea, 27.400 ton pupuk NPK, dan 40.700 ton amonium sulfat.

Pupuk Indonesia telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk pupuk bersubsidi dalam kemasan 50 kilogram.

HET pupuk urea ditetapkan Rp2.250 per kilogram, sementara pupuk NPK Phonska dijual Rp2.300 per kilogram.

Baca Juga: Meski Utang Segunung, Wamenkeu Suahasil Pastikan Defisit Anggaran Aman!

Sedangkan pupuk NPK khusus kakao, harganya Rp3.300 per kilogram dan pupuk organik Rp800 per kilogram.

Namun, produk pupuk bersubsidi ini hanya diperuntukkan bagi petani yang menanam komoditas tertentu.