Ia menilai banyak pemimpin publik yang tidak memahami data ekonomi dan realitas bisnis, sehingga kebijakan yang lahir sering kali tidak sinkron dengan kebutuhan pasar.
“Kadang-kadang ada semacam keterputusan antara pelaku ekonomi dan pelaku politik. Banyak pemimpin politik mungkin takut dengan angka atau takut dengan bisnis,” ucap Prabowo.
Ia kemudian mendorong generasi muda untuk memperdalam ilmu ekonomi dan manajemen agar kelak mampu memimpin dengan kebijakan yang berbasis data dan logika ekonomi, bukan sekadar retorika politik.
5. Arah Baru: Dari Korporasi Lamban ke Mesin Pertumbuhan
Baca Juga: Prabowo: Nelayan Bisa Naik Pendapatan 100 Persen Berkat Pemberian Cold Storage dan Dermaga
Kebijakan reformasi BUMN ini dianggap sebagai pondasi penting dalam mewujudkan ekonomi yang mandiri dan berdaya saing tinggi.
Langkah efisiensi dan keterbukaan terhadap talenta global menunjukkan bahwa era baru pengelolaan BUMN telah dimulai lebih transparan, lebih profesional, dan lebih siap bersaing di kancah internasional.
Jika konsisten dijalankan, arah baru ini bisa menjadi warisan struktural yang menentukan bagaimana BUMN berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam dekade mendatang.***
Artikel Terkait
Biodata Glenny Kairupan, Dirut Garuda Indonesia: Usia 76 Tahun, Seangkatan Prabowo di Akabri, dan Eks Dewan Pembina Gerindra
Setahun Era Prabowo, Prof Ferry Tidak Percaya Pernyataan Purbaya Ekonomi Bakal Tumbuh 6 Persen
Sehari MBG Setara Beri Makan Orang 7 Kali Populasi Singapura, Prabowo: Saya Bangga!
Keruwetan Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: Obral Jabatan hingga Mandeknya Reformasi Polri
Prabowo: Nelayan Bisa Naik Pendapatan 100 Persen Berkat Pemberian Cold Storage dan Dermaga