Minta Maaf Website Diretas, PWI Pusat Langsung Bentengi Situs dengan Teknologi Baru

KONTEKS.CO.ID - Website resmi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) mengalami peretasan oleh pihak tak bertanggung jawab.

Serangan siber itu membuat domain pwi.or.id sempat menampilkan konten di luar kendali PWI.

“PWI Pusat memohon maaf kepada seluruh anggota dan masyarakat atas ketidaknyamanan ini. Saat ini kami sedang melakukan langkah pemulihan dan peningkatan keamanan sistem web PWI,” ungkap Sekretaris Jenderal PWI Pusat Zulmansyah Sekedang, Rabu 15 Oktober 2025.

Baca Juga: Layak Dilirik, Motorola Moto X70 Air Meluncur dengan Modal Ketipisan 6 Mm, tapi Baterai 4.800 mAh

Zulmansyah menjelaskan, Tim Bidang Multimedia dan IT PWI Pusat bersama pihak penyedia layanan hosting sudah melakukan penelusuran guna mengetahui sumber serangan. Sekaligus memastikan data dan arsip organisasi tetap aman.

“Langkah-langkah teknis sudah dilakukan. Kami juga bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menelusuri pelaku peretasan,” ujarnya.

Sementara Ketua Bidang Multimedia dan IT PWI Pusat, Hilman Hidayat, mengutarakan, website lama sudah tidak lagi memenuhi kebutuhan organisasi yang semakin kompleks dan dinamis.

Baca Juga: 7 Tips Ampuh agar Produk Baru Kamu Cepat Viral di Pasaran

“Website lama kami warisi dari pengurus sebelumnya dan saat ini sedang kami tata ulang. Di bawah kepemimpinan Ketua Umum PWI, Pak Akhmad Munir, kami sedang membangun website baru dengan sistem yang lebih aman, canggih, dan sesuai standar teknologi terkini,” tuturnya.

Ia menilai, keberadaan website resmi bukan sekadar sarana informasi. Tetapi juga simbol kredibilitas dan profesionalisme organisasi wartawan tertua di Indonesia.

Karena itu, tegas dia, sistem baru ini akan dirancang dengan memperhatikan aspek keamanan siber, integrasi data anggota dan kemudahan akses publik.

Baca Juga: Setahun Era Prabowo, Jubir Istana: Pemerintah Beri Stimulus Kelas Menengah Kembangkan Ekonomi Kreatif

“Website ini nantinya tidak hanya menampilkan berita atau kegiatan PWI, tetapi juga menjadi pusat data anggota, sistem verifikasi digital, serta kanal komunikasi antara PWI pusat dan daerah,” tambah Hilman.

Proses migrasi data dan pembangunan sistem baru dilakukan secara hati-hati agar seluruh arsip dan konten lama tetap terjaga.