Melalui situs Netleaks, dia menjajakan data 341.000 personel polisi. Bahkan memberikan secara gratis kepada para peminatnya.
Mengutip lama tersebut, peminatnya bisa mengunduh daftar data 341.000 personel polisi secara bebas di situs yang dikelolanya itu.
Ratusan ribu data sensitif anggota Polri itu sudah tersedia sejak tanggal 4 Oktober lalu. Untuk memudahkan orang mengunduh, dia menyediakan link untuk mengaksesnya.
Baca Juga: Heboh Trans7 Hina Kiai dan Santri, Menag: Jaga Marwah Pesantren, Hentikan Stigmatisasi
Menurut Bjorka, data tersebut hasil pembobolan pada September 2025. Sedangkan data yang dibagikan berupa nama, pangkat, no handphone, tempat satuan bertugas dan lainnya.
Di kata pengantarnya, ia mengatakan, “Since the police in Indonesia allege that they have arrested me, you can only catch me in your dreams."
Jelas dalam pesannya ialah, peretasan tersebut sebagai respons atas klaim polisi yang telah menangkapnya.
“(Kalian (polisi) hanya bisa menangkap saya dalam mimpi,” cibirnya, mengutip Senin 6 Oktober 2025.
Sebelumnya, Konteks mengabarkan bahwa polisi siber Polda Metro Jaya telah menangkan Bjorka asli berinisial WFT.
Penangkapan dilakukan setelah 6 bulan menguntitnya seusai adanya laporan dari bank swasta tentang pelanggaran data yang dilakukan Bjorka.***
Artikel Terkait
Benarkah WTF Bjorka Asli, Tapi Serang dan Ancaman Baru Justru Muncul
Akun Bjorka Kembali Muncul dan Sebut Hanya Ditangkap dalam Mimpi, Ini Respons Polisi
Pakar Siber Teguh Aprianto: WFT Anak Punk Tanpa Kemampuan Teknis, Bukan Hacker Bjorka Asli
Pakar Siber Teguh Aprianto Sindir Polisi Tangkap WFT Bjorka Palsu, Ini Analisa soal Hacker Aslinya
Cyber Masquerade: Hikayat Fufufafa dan Bjorka