Trans7 Dikecam Usai Tayangan Dianggap Lecehkan Kiai, Ansor Jatim Ultimatum 1x24 Jam Minta Klarifikasi

KONTEKS.CO.ID - Stasiun televisi Trans7 tengah menuai gelombang kecaman setelah salah satu tayangannya dianggap menyinggung dan merendahkan martabat kiai, santri, serta komunitas pesantren.

Tayangan yang disiarkan lewat program Xpose Uncensored itu dianggap tidak pantas karena menampilkan narasi yang seolah menggambarkan kiai hidup mewah dan meminta uang dari santri maupun jamaah.

Narasi tersebut menimbulkan kesan negatif bahwa pesantren adalah tempat relasi kuasa yang eksploitatif.

Banyak pihak menilai, Trans7 gagal memahami nilai-nilai kehidupan pesantren yang justru menanamkan kesederhanaan dan penghormatan terhadap ilmu serta guru.

Baca Juga: De Jure Desak Komisi Kejaksaan Bertindak Tegas Soal Eksekusi Terpidana Kasus Fitnah Jusuf Kalla

Ansor Jatim Beri Somasi BoikotTrans7 dan Ultimatum 1x24 Jam

Kemarahan publik meluas hingga ke kalangan organisasi keagamaan. Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur (PW GP Ansor Jatim) secara tegas mengeluarkan somasi terbuka untuk Trans7.

Melalui akun resminya di X (Twitter) @pwansorjatim yang dilansir Konteks.co.id pada Selasa, 14 Oktober 2025, mereka menuliskan peringatan keras:

“Somasi dan Peringatan Keras dari Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor untuk Trans 7. Dalam 1x24 Jam kami menuntut klarifikasi terbuka dan permintaan maaf resmi dari Trans 7 kepada seluruh masyarakat Indonesia. #BOIKOTTRANS7.”

Baca Juga: De Jure Desak Komisi Kejaksaan Bertindak Tegas Soal Eksekusi Terpidana Kasus Fitnah Jusuf Kalla

Pernyataan tersebut langsung ramai disorot warganet dan memperkuat desakan agar pihak stasiun televisi segera memberikan tanggapan resmi.

Trans7 Akui Kesalahan dan Sampaikan Permintaan Maaf

Menanggapi gelombang protes itu, pihak Trans7 akhirnya mengeluarkan permohonan maaf.

“Sehubungan dengan tayangan mengenai Pondok Pesantren Lirboyo yang telah ditayangkan di program Xpose Uncensored Trans7 pada 13 Oktober 2025, kami telah melakukan review dan tindakan atas keteledoran yang merugikan Keluarga Besar PP Lirboyo,” tulis mereka dalam pernyataan resmi.

Trans7 juga mengakui adanya kekeliruan yang terjadi akibat kurangnya pemahaman terhadap tradisi dan nilai-nilai kehidupan pesantren yang sesungguhnya.