• Senin, 22 Desember 2025

Pakar Siber Teguh Aprianto Sindir Polisi Tangkap WFT Bjorka Palsu, Ini Analisa soal Hacker Aslinya

Photo Author
- Rabu, 8 Oktober 2025 | 11:57 WIB
Pakar keamanan siber, Teguh Aprianto masih yakin kalau hacker Bjorka asli adalah orang Indonesia.
Pakar keamanan siber, Teguh Aprianto masih yakin kalau hacker Bjorka asli adalah orang Indonesia.



KONTEKS.CO.ID - Pakar keamanan siber, Teguh Aprianto masih yakin kalau hacker Bjorka asli adalah orang Indonesia. Selain itu, dia juga yakin kalau Bjorka berasal dari komunitas.

“Keyakinan gue sampai sekarang tuh orang Indonesia. Karena pas awal-awal nongol itu ada di twitter ahli linguistik membedah bahasa yang digunakan Bjorka. Dia menggunakan Inggris, tapi susunan katanya masih Indonesia," kata Teguh.

Selain yakin kalau hacker Bjorka adalah orang Indonesia, Teguh juga yakin di balik Bjorka bukan satu orang saja. Tapi mereka adalah komunitas.

Tapi Teguh kembali meledek, kalau WFT yang ditangkap polisi bukan bagian dari komunitas hacker yang ada di Indonesia. WFT justru hanya anak punk yang tidak memiliki kemampuan teknis di bidang peretasan.

Baca Juga: Rumah Sebagian Warga di Cikande yang Terdampak Radiasi Radioaktif Cesium Bakal Dikosongkan

“Bisa jadi satu orang, bisa jadi satu kelompok. Tapi anak kemarian itu (WFT), bukan bagian dari kelompok,” kata Teguh lewat kanal Youtube Deddy Corbuzier yang dikutip pada Rabu, 8 Oktober 2025.

“(Karena nggak punya kemampuan IT) Makanya gue kira anak punk yang ketangkep. Karena emang aneh ajah, tiba-tiba ditangkap dan duduk di lantai lagi. Awalnya tuh, narasi yang pertama muncul dibilang skimming, saat diintrogasi malah ke Telegram. Nggak ada hubungan skimming sama Telegram. Kalau didengar lagi arahnya jual beli,” katanya lagi.

Teguh menyindir, kenapa polisi langsung menyimpulkan kalau pelaku WFT adalah Bjorka asli hanya karena menggunakan akun dengan nama Bjorka. Padahal, siapa saja bisa membuat akun.

“Seharusnya polisi validasi dulu baru, baru kemudian mengklaim. Daripada sudah rame-rame yang punya nongol ya kan. Lucu jadinya,” kata Teguh.

Baca Juga: Ancaman Bom dan Minta Tebusan Juga Sasar Sekolah Internasional di Kelapa Gading

Diketahui pada 2022, hacker Bjorka telah meretas data-data penting di Indonesia. Seperti 1,3 miliar pendaftar kartu SIM telepon Indonesia, sampai 150 juta peserta Pemilu di database Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Bjorka juga meretas data pribadi milik Puan Maharani, Erick Thohir, hingga Luhut Binsar Panjaitan dan diumbar ke publik.

Bahkan yang lebih menghebohkan, Bjorka juga mengaku telah meretas surat menyurat milik Presiden Jokowi kepada BIN.

Baca Juga: Titik Demo 8 Oktober di Jakarta Hari Ini, Dijaga 1.641 Personel

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X