• Minggu, 21 Desember 2025

Ahli Pangan Sebut Keracunan Makanan MBG Bisa Disebabkan Alat dan Cara Masak Hingga Penyajian

Photo Author
- Minggu, 28 September 2025 | 19:58 WIB
Yayasan MBN buka suara dan beri penjelasan tentang uang mbg tiap porsinya.  (Instagram/badangizinasional.ri)
Yayasan MBN buka suara dan beri penjelasan tentang uang mbg tiap porsinya. (Instagram/badangizinasional.ri)

KONTEKS.CO.ID – Ahli pangan dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember (Unej), Dr Nurhayati, mengatakan, ada beberapa sumber yang bisa memicu keracunan makanan seperti yang terjadi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Nurhayati kepada wartawan pada Minggu, 28 September 2025, mengungkapkan, peralatan yang tidak dicuci bersih dan dijaga higienitasnya dapat menyebabkan risiko kontaminasi bakteri.

Peralatan dalam kondisi tersebut juga bisa menjadi sumber penularan mikroba seperti Escherichia coli penyebab diare atau Salmonella sp yang memicu tipus.

Baca Juga: Ahli Pangan Ungkap Beberapa Kemungkinan Penyebab Keracunan Makanan MBG

Ia mengungkapkan, jika peralatan dan bahan pangannya dalam kondisi higeinis, namun proses memasak makanannya salah, juga bisa memicu hal yang tidak diinginkan. 

Proses memasak makanan yang tidak matang sempurna bisa menjadi sumber bakteri patogen masih hidup.

"Terutama pangan kaya protein, seperti daging dan ikan," ujarnya.

Baca Juga: Prihatin Biro Pers Istana Cabut Kartu Liputan Wartawan Gegara Tanya MBG, IJTI: Penghalangan Kerja Jurnalistik!

Sebaliknya, kata dia, panas yang berlebihan ketika memasak juga harus diperhatikan. Ini agar makanan tidak hilang kandungan nutrisinya, khususnya pangan yang larut air dan mudah rusak seperti vitamin C.

Selanjutnya, suhu ruangan untuk makanan yang akan disajikan harus diperhatikan karena dapat memicu bahaya.

"Suhu ruang 5-60 derajat Celcius adalah masuk ke dalam zona bahaya," katanya.

Baca Juga: Ada Kabar Biro Pers Istana Cabut Kartu Liputan Wartawan karena Tanya MBG, CEO Promedia: Rusak Citra Presiden Prabowo, Copot Oknumnya!

Pasalnya, mikroba perusak maupun patogen bisa berkembang pada suhu ruangan 5 sampai dengan 60 derajat Celcius.

"Dalam artian, kurang pendinginan untuk makanan dingin, atau kurang penghangatan untuk makanan panas," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Setiawan Konteks

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X