KONTEKS.CO.ID - Jenderal Polisi (Purn.) Boy Rafli Amar menyebut akar masalah profesionalisme di tubuh Polri sering kali berasal dari persoalan di tingkat hulu.
Ia menyoroti proses rekrutmen dan sistem pembinaan karier sebagai dua titik krusial yang harus dibenahi.
Menurutnya, jika proses rekrutmen tidak dilakukan secara transparan dan justru diwarnai praktik materialistis, hal itu akan sangat merusak mental personel di kemudian hari.
Baca Juga: Ada Hiu Goreng, Puluhan Siswa Keracunan MBG di Ketapang
"Kalau dia merasa mengeluarkan sesuatu bayar dan kemudian dia kemudian bertugas menjadi anggota polisi, dalam otak pikirannya kan pasti saya sudah…," ujar Boy Rafli dalam video di kanal YouTube Hendri Satrio Official, 24 September 2025.
Pola pikir inilah yang ia sebut sebagai mentalitas "balik modal". Kondisi ini sangat berbahaya karena akan membuat anggota polisi bertindak bukan atas dasar kepentingan tugas, melainkan untuk kepentingan pribadi.
"Ini akan mempengaruhi profesionalisme tadi," tegasnya. Selain rekrutmen, Boy Rafli juga menyoroti pentingnya penerapan sistem merit dalam pembinaan karier dan penempatan jabatan di internal Polri.
Baca Juga: Sri Mulyani Lengser, JCR Pertahankan Rating RI di BBB+ Outlook Stabil: Tanda Prospek Ekonomi Solid
Menurutnya, jika sistem ini tidak berjalan baik, akan terjadi rasa ketidakadilan di dalam organisasi.
"Bisa saja orang yang punya kemampuan bagus tidak mendapatkan kesempatan karena tidak dilakukan dengan sistem meritokrasi yang bagus," jelasnya.
Ia menambahkan, promosi yang didasarkan pada unsur subjektif seperti "suka atau tidak suka" dapat merusak soliditas dan profesionalisme.
Baca Juga: Kejagung Periksa Azwar Anas Soal Korupsi Chromebook Era Nadiem Makarim
Saat ditanya mengenai adanya "jatah kuota pimpinan" dalam rekrutmen, Boy Rafli mengaku tidak pernah mendengar hal tersebut selama kariernya.
Ia menegaskan, sistem dan mekanisme di dalam Polri sebenarnya sudah baik, namun kuncinya terletak pada eksekusi aturan yang konsisten, terutama dalam menegakkan reward and punishment yang adil.***
Artikel Terkait
Komjen Boy Rafli dan Komjen Arief Sulistyanto Pensiun Bulan Ini, Penggantinya Masih Rahasia
Presiden Jokowi Kantongi Nama Kepala BNPT Pengganti Boy Rafli
Istana Bocorkan Formasi Komite Reformasi Polri, Ada 9 Orang Termasuk Mahfud MD dan Eks Kapolri
Mahfud MD Siap Reformasi Polri Bareng Prabowo, Puan Maharani Angkat Bicara
Dasco: Tim Reformasi Polri Bentukan Listyo Sigit Tak Bertentangan dengan Pemerintah